Senin, 20 Februari 2012

Semalam di Kota Medan



Sekitar pukul  8:10 saya sudah sampai di pelabuhan tomok, di sini sudah terlihat beberapa orang yang  juga sedang menunggu perahu yang akan mengangkut saya  ke daratan sumatera utara (pelabuhan ajibata). Pagi itu pelabuhan tomok cukup ramai di  hiasi dengan beberapa ibu-ibu yang berjualan,dari mulai buah-buahan sampai ikan-ikan segar hasil tangkapan di danau toba.
Sekitar 15 menit  menunggu, terdengar suara sirine dari salah satu kapal yang terparkir di dermaga. Hal ini menandakan bahwa kapal itu akan segera berangkat meninggalkan pelabuhan dan di harapkan agar penumpang segera menaiki kapal. Saat masuk kapal, saya memilih kursi yang berada di lantai dua  tanpa atap  dan terletak paling belakang,karena saya ingin menikmati  view yang lebih luas dan suasana saat itu . Ternyata tak hanya orang saja yang di angkut kapal ini,melainkan juga beberapa kendaraan roda dua juga ikut di angkut kapal ini.Tapi untuk mobil harus mengunakan kapal fery yang jadwalnya hanya ada 5 x sehari. 


Kapal yang saya tumpangi melaju pelan meninggalkan pelabuhan tomok  membelah danau toba yang nampak tenang pagi itu. Semakin lama,samosir semakin menjauh dan nampak samar-samar terlihat sebuah tulisan yang di bentuk dari pepohonan  yang ditata  di lereng bukit bertuliskan “horas samosir” (kalau gak salah baca,karena tulisannya sudah tidak begitu jelas). Di tengah perjalanan para penumpang  mulai di pungutin ongkos sebesar 5k / orang. Kapal yang saya  tumpangi beberapa kali  berpapasan dengan  kapal lain yang mengangkut orang-orang dari ajibata. 

Sepanjang perjalanan mengarungi  danau toba,saya di suguhi bukit-bukit (mungkin gunung) yang mengelilingi  danau toba. Semilir angin dan musik batak menemani  perjalanan saya sampai ke ajibata. Dan sekitar pukul 9:30 setelah berlayar kurang lebih 45 menit,saya sampai di ajibata.
Di pelabuhan ini sudah banyak sekali supir-supir taxsi (mobil pribadi) yang siap mengantarkan anda ke berbagai tujuan dan salah satunya adalah ke bukit lawang (tempat konserfasi orang utan) . Tapi karena tujuan saya adalah kota medan, jadi saya menaiki bis "sejahtera" yang sudah stanbay di salah satu sudut jalan.
Perjalanan ajibata-medan di tempuh dalam waktu 5 jam  dengan tarip 25k / orang. 
bis sejahtera
Tak ada hal yang menarik sepanjang perjalanan ini,karena hanya di dominasi perkebunan kelapa sawit dan hutan. Namun 1 km pertama setelah meninggalkan ajibata,kita akan di suguhkan pemandangan luar biasa  danau toba di balik kaca mobil. Karena jalan yang di lalui tepat di tepi jurang yang langsung berbatasan dengan danau toba. Di dalam bis tak ada hal yang bisa di lakukan selain harus tiduran di kursi bis yang sangat tidak nyaman. Jika akan naik bis ini,saya tidak menyarankan untuk duduk di deretan depan. Karena anda akan di buat jantungan melihat aksi sopir yang ugal-ugalan belum lagi di tambah bunyi klakson yang terus-terusan berbunyi  keras.
Sekitar pukul 14:30 saya sampai di terminal amplas kota medan,dari dalam terminal saya berjalan keluar dan belok kiri (arah yang ke lampu merah) untuk menungu angkot yang akan mengantarkan saya ke mesjid raya.  Dari depan terminal saya menaiki angkot berwarna putih bertuliskan M R X (baca:Mr.X) menuju  mesjid raya medan  dengan tarif 3k.

Mesjid Raya Medan

Sesampainya di mesjid raya,saya beristirahat sebentar dan mulai melihat-lihat sekeliling mesjid. Setelah sekitar  1 jam melihat-lihat  saya putuskan ke istana maimun. Dari depan gerbang mesjid raya, saya berjalan ke arah kiri menuju istana maimun (jaraknya sekitar 300 meter).

istana maimun
 Sesampainya  di istana maimun,suasana saat itu sangat ramai dengan banyaknya para wisatawan. Masuk istana ini saya di minta membayar  sebesar  5k/ orang. Cukup lama saya melihat-lihat istana ini dan menyaksikan beberapa orang yang berfoto dengan mengunakan pakaian adat yang sudah di sediakan di sana.
Dari istana maimun saya kembali berjalan menuju mesjid raya mencari penginapan di sekitaran masjid.Saya memutuskan menginap di penginapan residence yang terletak di belakang mesjid raya, tepatnya di jalan sipiso-piso. Karena letaknya yang dekat mesjid,penginapan ini bernuansa islami meski terbuka untuk umum(non muslim). Di sini ada peraturan yang cukup ketat karena laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim di larang tidur dalam satu kamar. Penginapan ini memiliki empat lantai dan memiliki empat pariasi tarif dari mulai 60k,85k,135k dan 150k. Tentu saja saya memilih penginapan yang paling murah,hehe.

residence hotel
 Dengan membayar 60k / malam saya mendapat fasilitas dua buah tempat tidur,fan,dan kamar mandi di dalam. Dan bukan hanya  saya seorang  yang akan menginap di kamar ini, karena ada seorang teman (bang roni)  yang  kebetulan juga lagi backpacking di sumatra utara namun beda  jalur jelajahnya,hehe. *Fyi: Letak residen hotel berada di sebuah jalan kecil (jalan si piso-piso), jika arah anda dari terminal amplas maka jalanya tepat sebelum mesjid raya. Bangunan ini berwarna hijau  cerah dengan bangunan yang cukup tinggi.
 Sekitar pukul 18:30,setelah makan dan bersih-bersih saya putuskan untuk   jalan-jalan menikmati suasana malam kota medan, dan tujuan saya jatuh ke merdeka walk.  Dari penginapan saya berjalan ke jalan raya dan menaiki angkot MRX dengan tarif 3k (tarif angkot  di medan jauh dekat 3k). Sekitar 10 menit menaiki angkot,saya sudah sampai di merdeka walk.

Merdeka Walk
 Merdeka walk ini tempat nongkrong dan olah raga  anak-anak muda di  medan. Di merdeka walk terdapat deretan tempat makan yang berjejer tertata rapih di pinggir jalan.  Di sini juga terdapat sebuah lapangan dengan pendopo besar di salah satu sudutnya. Dan yang membuat saya kagum adalah adanya alat-alat fitnes sederhana yang berjejer di salah satu sisi lapangan. Salut...karena  pemerintah kotanya sangat memperhatika fasilitas publik *keren kan?. Di sebrang jalan  merdeka walk juga terdapat beberapa bangunan tua yang masih terawat dengan baik dan ada juga stasiun kereta. Dari merdeka walk saya menuju simpang kuala, karna akan ketemuan sama mba anti dan teman-teman backpacker medan yang habis pulang camping di 
alat olahraga yang ada di Merdeka Walk
gunung si nabung (termasuk  bang roni). Dari depan pintu masuk merdeka walk saya menyebrang jalan dan menaiki angkot no 104 berwarna merah. Simpang kuala sendiri merupakan pusat penjualan durian, karena  di sini terdapat banyak sekali lapak-lapak penjual durian. Durian-durian di sini di  tumpuk begitu saja  di pinggir jalan,tempat ini bagaikan surga buat yang suka sekali durian,hehe.
Di simpang kuala, saya,anti,roni,reza,winda, dan jojo sukses melahap 3 buah durian berukuran sedang  yang masing-masing di bandrol 15k / buah (kalo di jawa pasti harga perbijinya bisa sampai 40k) . Ada yang unik di sini,saat akan memesan durian, kita cukup duduk-duduk manis di kursi yang di sediakan dan si pemilik kios akan menawarkan mau pesan  berapa biji dan rasa apa (di sini ada durian yang rasanya manis dan pahit). Tapi jika ingin repot-repot ya silahkan ikut pilih-pilih, ohya semua durian di sini di patok satu harga. 


Dari simpang kuala kami kembali ke merdeka wallk (kecuali mba winda),di merdeka walk kita menghabiskan waktu dengan  ngobrol-ngobrol dan  sambil bernarsis ria tentunya,haha. Saat malam semakin larut dan mata sudah mulai ngantuk , kami putuskan untuk mengahiri malam ini. Bang jojo entah pulang ke mana, yang jelas kita ber 4 (saya,antin,roni,dan reza) naik taxsi pulang ke penginapan. Sesampainya di  sekitaran masjid raya cuma saya dan roni yang turun karena mba anti dan bang reza entah di mana rumahnya,haha. *fyi : naik taxsi blue bird dari merdeka walk sampai penginapan (mesjid raya) argonya hanya menunjukan 11k. Jadi jika mau ke merdeka walk dari area mesjid raya/istana maimun mending naik taxsi (jika jumlah kalian 4 orang) itunganya lebih murah dan lebih nyaman. Ohya tentu saja harga ini harga argo,dan biasanya cuma taxsi blue bird saja  yang mengunakan harga argo,taxsi-taxsi yang lain biasanya harganya borongan (gak pake argo). Sesampainya di penginapan saya langsung tidur karena badan sudah sangat lelah dan di tambah lagi besok saya harus bangun pagi karena penerbangan saya ke jakarta di jadwalkan jam 9 pagi.

                                                               ZZZZzzzzzz,,,,,,,,


Loby dan Restoran Residence Hotel
Sekitar pukul 6 pagi saya sudah siap-siap mengepak semua barang  dan turun ke restoran untuk sekedar mengganjal perut memesan sarapan. Sekitar pukul 7:30  pagi saya pamitan sama bang  roni (yang baru akan pulang nanti sore).
Awalnya saya akan menggunakan taxsi (tentu saja blue bird) ke bandara polonia,karena mengingat harganya yang tak terlalu mahal (sekitar 15k,berdasarkan penuturan seorang teman). Namun saat menunggu taxsi yang tak kunjung ada,saya menyempatkan diri membeli air mineral di sebuah mini market  sekalian memastikan  ada tidaknya angkot yang ke bandara (kalo kata bang jojo ada,tapi dia juga belum tahu pasti). Tapi  ahirnya saya mendapat ke pastian dari mba-mba kasir minimarke tentang angkot yang ke bandara,namun angkot yang di maksud tidak sampai di depan bandara cuma sampai sebuah simpangan yang menuju bandara (simpangan polonia). Saya menunggu angkot persisi di depan pom bensin di sebelah plaza yuki. Tak terlalu lama menunggu,ada juga mobil angkot yang saya tunggu ( angkot warna merah no 41),sebelum naik saya memastika agar sopir menurunkan saya di jalan yang akan ke bandara.
Sekitar 15 menit kemudian saya sampai di simpang polonia,dan dari sini saya berjalan sekitar 20 menit sampai ahirnya tiba di terminal keberangkatan bandara polonia (jaraknya mungkin sekitar  1 KM) . Dan pukul  9:45 pesawat garuda indonesia citilink membawa saya kembali ke jakarta. Selamat tinggal tanah sumatra....


Sebuah perjalanan dan petualangan  yang sangat  menyenangkan bisa menginjakan kaki ke tanah sumatra  untuk pertama kalinya,semoga suatu saat bisa kembali menginjakan kaki ke tanah sumatra dan mengexsplorasi keindahan yang lain..Amin


bangunan tua sekitar merdeka walk
suasana tempat makan di merdeka walk


#thank to Allah SWT karena telah begitu baik mengijinka saya mengexsplorasi buminya yang indah,serta sudah melimpahkan rizki serta rahmatnya untuk saya. I Love Allah

#thank to mba Yunita Susanti  (Anti) dan temen-temen backpacker medan untuk info dan kebaikannya

#thank to mas Tri Setyo Wijanarko atas tulisannya yang memberi ispirasi dan terimakasih juga  buat keluarga dan  temen-temen saya yang selalu mendukung. :)

8 komentar:

  1. weleeh.. ikutan nginep di residence hotel juga.. sekarang udah bagus ya. waktu saya datang beberapa tempat masih dilakukan renovasi.. kok nggak mampir pematang siantar dulu bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya..heheh
      gak coz waktunya gak cukup bang,,jadi di lewatkan begitu saja.

      Hapus
  2. Dikriii keren banget cuy blog ente..
    Suka sama cara dirimu nyeritain, dan pastinya bermanfaat banget tuh bwt yg mw nge trip ke Medan..
    Keep blogging...Horas :)

    BalasHapus
  3. Sadiiisss.. Pengalaman backpacknya ke Medan ditulis dalam satu postingan. Mulai dari transport, hotel, sampe objek wisata. Komplit bangeeettt....

    Btw blog saya lagi ngadain giveaway nih, hadiahnya buku traveling. Ikutan yuks ;)

    http://roundmerryround.blogspot.com/2012/04/merry-go-round-1st-giveaway.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. biar mempermudah orang2 yg ingin backpacking ke medan n sekitarnya,,hehe

      Hapus
  4. 2012 ke 2014 banyak berubah ga ya backpackeran di medan dan sekitarnya (ongkos transport :D ) ? April ini mau bolang ke sono. Nuhun inponya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya cukup berubah mba, kan sudah naik tuh BBM y :)

      Hapus