Jumat, 29 Juni 2012

Batu Caves : Kuil Unik di Dalam Goa

Dari genting higlands ,saya kembali menaiki mobil go genting menuju KL sentral,setelah menempuh perjalanan selama satu jam,saya tiba di KL sentral sekitar pukul 14:00. Dari sini saya akan kembali melanjutkan perjalanan mengunjungi kuil batu caves mengunakan kereta(KTM komuter). Dari  KL sentral saya hanya perlu merogoh kocek sebesar 1 RM untuk satu buah tiket KTM komuter menuju stasiun batu caves. Setelah mendaptkan tiket,  Saya berjalan mengikuti petunjuk arah  menuju stasiun KTM komuter dan menunggu di  platform 3.  * Fyi: di KL sentral terdapat beberapa moda transportasi yang berbeda-beda (meskipun sama-sama kereta),dan memiliki pintu masuk yang  berbeda-beda pula, jadi jangan sampai salah masuk.
perjalanan menuju lapangan utama
Perjalanan dari KL sentral menuju batu caves bisa di bilang cukup singkat,hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja. Sepanjang perjalanan pun tak terlalu banyak hal menarik yang bisa di lihat,perjalanan lebih di dominasi lahan kosong saat mendekati tujuan.  Sesampainya di stasiun  Batu caves,saya berjalan keluar stasiun mengikuti para pengunjung lain yang juga hendak ke kuil batu caves. Dari ke jauhan,saya sudah bisa melihat jajaran tebing-tebing  kapur yang di penuhi tumbuhan hijau di hampir seluruh permukaannya.  Saat  memasuki kawasan batu caves,saya  di sambut sebuah patung dewa berwarna hijau (entahlah apa namanya,tapi seperti hanoman) yang cukup tinggi. Saya terus bejalan menyusiri jalan ke arah kanan  menuju lapangan utama  kuil batu caves yang terdapat patung dewa murugan setinggi 42,7 m yang di cat berwarna emas . Saat itu suasananya  sangat ramai dengan para pengunjung yang baru tiba atau pun baru turun dari ratusan anak tangga yang menuju mulut goa. Di lapangan ini terdapat banyak sekali burung merpati yang nampak asik menikmati jagung-jagung kering yang di lempar para pengunjung.
tangga menuju mulut goa
 Puas menikmati  tingkah anak-anak kecil yang menjaili  merpati, saya pun berjalan mendekati anak tangga pertama yang akan mengantar saya menuju mulut goa. Sebenarnya jumlah anak tangga di sini tak terlalu banyak, hanya berjumlah sekitar 272 anak tangga saja. Namun yang menjadikanya nampak begitu melelahkan untuk di naiki adalah kecuraman tangga di sini yang saya bilang cukup exstrim. Satu demi satu anak tangga saya titih, dan saya harus berhenti beberapa kali untuk mengatur napas. Di sini juga terdapat monyet-monyet nakal yang kadang mengganggu para wisatawan,jadi harus hati-hati.

Sesampainya di mulut goa, saya di suguhi pemandangan yang luar biasa cantik, juntaian stlaktif berbagai bentuk yang menyatu dengan dinding goa memberi kesan dramatis. Goa ini tak sesakral yang saya pikir,karena tepat di depan mulut goa terdapat beberapa lapak yang menjual berbagai macam sovenir, dari mulai yang berhubungan dengan goa sampai yang tak terlalu ada hubunganya pun ada di sini.   Begitu memasuki goa,saya seperti  sedang   berada di sebuah aula yang sangat besar dan tinggi,di sini terdepat beberapa bangunan yang menyatu dengan dinding goa. Setelah melewati ruangan ini,saya berjalan terus meniti beberapa anak tangga lagi untuk sampai di ujung goa yang tak memiliki atap, di sini kita bisa langsung menatap langit  dan hijaunya pepohonan di atas goa (keren kan !! ),di sini juga terdapat sebuah bangunan (kuil sepertinya) yang nampak tak terlalu terawat.  Setelah muter-muter bagian goa dengan puas,saya  memutuskan untuk kembali turun dan melanjutkan perjalanan berikutnya.
Sesampainya di stasiun batu caves,saya langsung membeli tiket KTM menuju KL sentral seharga 2 RM (agak aneh juga sih,padahal dari KL sentral menuju batu caves saya hanya perlu membayar 1 RM tapi jika sebaliknya harus membayar 2 RM :) )
gerombolan merpati

Senin, 04 Juni 2012

Menggigil di Genting Highlands

Setelah memejamkan mata sekitar 2 jam di kursi besi yang empuk, saya terbangun dan segera bergegas menunju toilet untuk membersihkan diri. Saat itu jam menunjukan pukul 6 pagi,saya pun menuju musolah untuk menunaikan solat subuh. Selesai solat,saya berjalan mengikuti petunjuk arah menuju stasiun KTM komuter (Bandar Tasik Selatan)  yang terhubung dengan terminal ini. 

go genting
Sesampainya di stasiun,saya langsung membeli tiket seharga 1 ringgit (RM) dengan tujuan KL sentral. *KTM komuter yang ke KL sentral ada di peron 2.
Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, saya sampai di  KL sentral.  Saya segera  mendatangi pusat informasi untuk meminta peta Kuala Lumpur dan bertanya letak bis (go genting) yang akan membawa saya ke genting highlands. Setelah tau di mana letak bis berada (letaknya berada di dekat bis yang menuju/dari LCCT), saya pun berjalan mengikuti petunjuk arah menuju bis.  Di dekat bis ada sebuah bangunan kecil berwarna merah yang di fungsikan sebagai tempat penjualan tiket. Saya membeli tiket untuk ke berangkatan pertama ( jam 8 pagi) , sekaligus tiket untuk pulang (karena malas jika harus mengantri lagi di genting untuk tiket pulang). Alangkah terkejutnya saya ketika di beritahu uang yang harus saya bayar untuk tiket pulang pergi hanya  10.6 RM,padahal berdasarkan info yang saya dapat dari web resminya (go genting)  tiket one way saja 10.3 RM. Namun rupanya saat itu kereta gantung yang ke genting sedang tidak beroprasi,jadi saya akan menaiki bis sampai di genting (tidak berganti ke  kereta gantung). Sebenarnya sedikit kecewa sih,karena saya memang ingin sekali menikmati perjalanan ke genting menggunakan kereta gantung. Tapi tak apalah,toh saya bisa sedikit berhemat,hehe. Selesai membeli tiket,saya duduk-duduk di kursi yang sudah tersedia untuk menunggu waktu keberangkatan.
perjalanan ke genting
Pukul 7:45 , seluruh penumpang di persilahkan menaiki bis. Dan tepat pukul 8, bis pun melaju meninggalkan KL sentral. Bis go genting ini sangat nyaman dengan formasi kursi 2-2 dan jarak antar kursinya cukup luas untuk kaki. Perjalanan ke genting di dominasi dengan tikungan-tikungan tajam serta tanjakan-tanjakan curam khas jalan ke pegunungan. Mata pun cukup di manjakan dengan lebatnya tumbuhan  hutan hujan tropis yang sangat rapat. Saat bis melaju semakin tinggi menaiki pegunungan,terlihatlah hamparan bangunan gedung-gedung pencakar langit  di  Kuala Lumpur . Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam,sampailah saya di genting highlands. Udara dingin pun langsung menyeruak begitu saya melangkah ke luar bis,kabut tipis membalut beberapa sudut di area ini termasuk hotel First World. 
Pagi itu suasananya masih cukup sepi,karena masih sedikit orang-orang yang berlalu lalang di sini. Dari perhentian bis,saya berjalan menuju indor theme park menyusuri jalan yang menuju loby hotel First World. Sepanjang jalan, saya melihat beberapa travel agen yang menjual tiket bis menuju singapura dan ada juga yang langsung ke sentosa island,harganya berkisar 35-50 RM. Sesampainya di area indor theme park, tak ada hal yang menarik untuk di lihat (bagi saya). Di sini hanya ada berbagai macam permainan dan restoran yang harga makanannya bikin mau muntah,hehe. Tapi karena perut minta di isi sarapan,jadi saya harus rela mengeluarkan uang  5 RM untuk nasi lemak porsi kecil ( jika di kuala lumpur mungkin harganya 1-2 RM). Saat perut sudah cukup kenyang,saya kembali berkeliling indor theme park yang sangat membosankan ini  (mungkin karena saya tak mencoba satu permainan pun,jadinya membosankan,haha).
indor and outdor theme park
 Puas mengelilingi indor theme park,saya berjalan keluar dan duduk-duduk di depan permainan flying coster (ingin sekali rasanya menaiki permainan ini,tapi saya takut dan saya gak mau bayar mahal Cuma buat jerit-jeritan,haha). Kabut semakin tebal menyelimuti kawasan genting.  Udara dingin yang  semakin tak bersahabat  membuat saya mengigil dan memaksa saya untuk kembali menuju indor theme park serta mencari makanan hangat yang akan sangat cocok jika di makan saat cuca seperti ini. Saya pun memutuskan untuk memesan semangkuk tom  yum pedas seharga 14 RM (mahal banget  (--_--‘) ) . Setelah kenyang dengan makan yang sebenarnya tak terlalu saya sukai ini,saya  kembali berputar-putar di  kawasan indor theme park,sampai ahirnya saya melihat petunjuk arah menuju kasino. Tanpa pikir panjang, saya langsung melangkah dengan semangat menuju kasino. Tapi sial, saat di depan pintu masuk, saya tidak di perbolehkan masuk karena membawa ransel yang cukup besar. Dengan sedikit kecewa, saya kembali mengelilingi area genting. Sekitar pukul 12:30, saya kembali menuju pemberhentian bus karena tiket pulang saya pukul  13.00.
Harga tiket masuk indor and outdor theme park genting
Meskipun hanya sebentar mengelilingi genting ,tapi cukup membuat saya puas. semoga suatu saat bisa lagi ke sini menggunakan kereta gantung dan mencoba semu permainan di sini.. Amin :)

Minggu, 03 Juni 2012

Road Trip Singapore to Malaysia

Puas menikmati malam di kawasan marina bay,saya kembali menuju stasiun MRT city hall dengan  sedikit tergesa-gesa karena saat itu waktu menunjukan pukul 20:45 (takut MRT keburu gak beroprasi dan takut ke habisan bis yang ke johor bahru). Dari stasiun city hall,saya menaiki MRT menuju stasiun bugis. Sesampainya di  stasiun bugis, saya keluar di pintu A dan berjalan ke sebelah kiri menyusuri  jalan besar (victoria street). Tak terlalu jauh berjalan (sekitar 100 meter) ada perempatan lampu merah,saya belok ke sebelah kiri menyusuri jalan Ophir Rd  sampai bertemu lampu merah lagi dan saya  belok ke sebelah  kanan menyusuri jalan queen street ,setelah itu saya tinggal berjalan lurus dan sampailah saya di terminal bis yang akan membawa saya  ke johor bahru (Queen Street bus station).  Awalnya sempat bingung melihat keadaan terminal ini,bagai mana tidak, Queen Street bus statio sangat jauh berbeda dengan bayangan saya, saya pikir akan ada bangunan mewah khas negara ini dengan fasilitas yang bagus, namun yang saya temui hanya lapangan yang tak terlalu  besar dengan beberapa bis saja yang tersedia.
Antrian menunggu bis
Antrian penumpang malam  itu cukup banyak,saya pun harus bersabar mengantri giliran naik bis  sembari menahan perut yang sangat kelaparan (maklum saja,saat itu saya belum makan malam dan rencana saya untuk makan malam di kawasan bugis harus di urungkan karena takut kehabisan  bis). Setelah mengantri cukup lama (karena menunggu bisnya datang), saya pun membeli tiket seharga 2,4 SGD  tepat sebelum menaiki bis. Suasana di dalam bis sangat penuh sampai ada beberapa orang yang rela berdiri.  Sepanjang perjalanan tak ada hal menarik untuk di lihat,dan setelah menempuh perjalanan  sekitar 50 menit,saya sampai di imigrasi singapura. Semua orang langsung berhamburan keluar dari bis sembari  berlari-lari kecil menuju pemeriksaan imigrasi singapura (entahlah mereka kenapa sangat tergesa-gesa,jadi saya pun ikut-ikutan tergesa-gesa,,haha). Selesai dengan pemeriksaan imigrasi, seluruh penumpang  kembali menuju bis yang sudah menunggu di sisi lain pos imigrasi. Bis pun melaju menyusuri jembatan beton membelah Selat Tebrau yang memisahkan singapura dan malaysia. Tak beberapa lama,bis kembali berhenti. Semua penumpang kembali berhamburan keluar dan menuju pemeriksaan imigrasi,kali ini pemeriksaan imigrasi  malaysia. *fyi : memasuki malaysia dari johor bahru kita tak perlu mengisi form imigrasi,hanya menunjukan paspor saja.
Bis yang ke johor baharu
Selesai pemeriksaan imigrasi,saya mengikuti kerumunan orang-orang yang berjalan dengan sangat cepat mengikuti petunjuk arah menuju JB sentral. Setelah cukup lama berjalan,barulah saya sadar kalau mereka tidak akan menaiki bis yang tadi dan mereka tidak akan ke terminal bis Larkin. Dengan muka bodoh dan bingung,saya berbalik arah dan melawan arus gerombolan pejalan kaki yang makin banyak saja. Saya terus mempercepat langkah menuju aula selepas pemeriksaan imigrasi,karena sebelum mengikuti gerombolan sesat yang menyesatkan saya ini (padahal memang karna saya yang salah,hehe), saya sempat melihat petunjuk arah yang bertuliskan bus station. Sesampainya di aula,saya mengambil arah menuju bis station dan menunggu bis yang akan membawa saya ke terminal Larkin. Saat itu hanya segelintir orang  saja yang menunggu bis yang akan ke Larkin, di sini barulah saya sadar kalau gerombolan-gerombolan orang yang membuat saya tersesat itu adalah mereka warga malaysia yang bekerja di singapura,,  Fyi: sebelum menaiki bis selepas pemeriksaan imigrasi di malaysia, pastikan kembali bahwa bis yang akan anda naiki  sesuai dengan tujuan anda,bila perlu tanya sama supirnya. Karena bis-bis ini tak semuanya menuju terminal Larkin.
Pukul 22:50 malam,bis yang saya tumpangi sampai di terminal Larkin. Saya langsung bergegas menuju loket bis TRANSNASIONAL untuk membeli tiket bis  ke kuala lumpur (terminal bersepadu selatan). Saat berada di depan loket,saya di hampiri oleh calo yang terus bertanya ke mana tujuan saya sembari sedikit memaksa untuk membeli tiket-tiket yang dia punya. Namun dengan senyum ramah dan menawan (hahaha) saya menolaknya. Di depan loket tertera harga tiket dan jadwal keberangkatannya,saya pun membeli tiket seharga 31.1 RM dengan jadwal keberangkatan pukul 23:00,sebenarnya jika berangkat siang hari, harga tiketnya jauh lebih murah yaitu 26 RM.  *Fyi: Selain transnasional ada juga beberapa pilihah bis menuju terminal bersepadu selatan (KL),di antaranya K.K.K.L, Mayang Sari,Maju Exspres dan masih banyak lagi. Dan ada dua pilihan terminal di KL yaitu terminal bersepadu selatan dan terminal pudu raya (saya lebih menyarankan untuk ke terminal bersepadu selatan saja,karena tempatnya lebih nyaman).
Setelah di beritahu di platpom mana bis yang akan saya naiki menunggu,saya pun berjalan menuju tempat bis yang akan saya  naiki itu.  Sesampainya di depan bis,saya langsung menyodorkan tiket pada kondektur yang langsung menyuruh saya naik. Begitu masuk  ke dalam bis,saya di buat berdecak kagum dengan kondisi  bis ini (lebay),suasananya sangat bersih dan luas dengan formasi kursi 2-1 *ini bis yang paling keren yang saya naiki selama ini,haha. Tak berapa lama,bis pun meninggalkan terminal Larkin. Saat itu penumpang di bis hanya ada 5 orang saja,namun bis tetap berangkat tepat waktu *hebat kan.  Perut yang sedari tadi protes karena belum mendapatkan jatah makan malam,saya isi dengn roti sobek yang masih tersedia di ransel saya. Setelah di rasa kenyang,saya pun tertidur dengan nyenyak di bis yang begitu nyaman dan dingin (saking dinginnya,saya harus menggunakan sarung  sebagai selimut. *maklumlah udara di karawang panas jadi tidak terbiasa dengan udara dingin,,hehe).
Terminal bersepadu selatan  ( TBS )
Sekitar pukul 3:30 pagi saya di bangunkan oleh supir bis,saya masih bingung dan belum sadar kalau saya sudah sampai di terminal bersepadu selatan. Dengan muka yang masih memasang tampang bingung,saya melihat barisan tempat duduk lain dan menyadari bahwa saya adalah penumpang terahir yang belum turun dari bis ini. 
Area Kedatangan TBS
Melihat muka saya yang masih kebingung,pak supir meyakinkan saya lagi bahwa saya sudah sampai di terminal bersepadu dan saya tinggal naik eskalator untuk masuk ke area terminal. Saya tak menyangka secepat ini saya tiba di terminal bersepadu,padahal prediksi saya sekitar pukul 6 pagi bis baru akan sampai di terminal. Dengan jalan sempoyongan,saya keluar dari bis dan menaiki eskalator menuju  area dalam terminal. Meskipun dalam ke adaan setengah sadar,tapi saya bisa meyakini bahwa terminal bersepadu selatan ini memang sangat bagus. Saya berjalan mencari kamar mandi untuk sekedar membasuh muka saya *agar lebih sadar. Dan saya menemukan petunjuk arah menuju musolah yang berdekatan dengan kamar mandi,muncul lah ide untuk melanjutkan tidur di musolah. Namun sayang,pintu musolah di kunci dan baru bisa di gunakan pada pukul 5 pagi – 11 malam. Setelah membasuh muka,saya sedikit berkeliling terminal ini sembari mencari tempat potensial untuk di jadikan tempat tidur,haha.  Dan pada ahirnya Saya pun memutuskan tidur di deretan kursi-kursi yang banyak tersedia di sana,ternyata  bukan hanya saya saja yang tidur di sini tapi banyak juga orang-orang yang tidur di sana.
Selamat tidur (lagi)