Selasa, 31 Mei 2011

Sejenak di Merapi


merapi saat ini
Senja menyapa, saat kaki saya langkahkan keluar gerbong kereta api parmex,  setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1jam dr stasiun wonosari solo menuju stasiun lempuyangan jogja. Saya mulai  berkeliling stasiun  mencari sudut untuk beristirahat n mengisi perut.  Saya senghaja menjadikan jogja sebagai tujuan ahir saya, setelah bertualang di pacitan n solo. Awalnya saya mau melanjutkan petualangan ke boyolali n semarang  namu karna beberapa hal saya urungkan niat itu. Setelah perut terisi n kaki mulai gak betah diam, saya mulai melangkah keluar stasiun ,n berjalan menyusuri jalan raya di depan stasiun serta mencari tempat teduh untuk menunggu teman yg akan menjemput saya. Setelah menunggu 30menit teman yg saya tunggu pun tiba. 
 Sebenarnya saya tidak mengenal secara pribadi teman yg akan mengajak saya jalan2  n menampung saya selama di jogja ini, dia teman yg baru saya kenal di dunia maya,namanya tri irawan,pemuda asal bantul yg ramah n kocak abis, qta langsung akrab begitu saja saat pertama kali bertemu.hahaha


view bukit bintang

Sebelum melanjutkan petualanagan qta putuskan untuk kerumah mas tri, istirahat sebentar n bersih2. Begitu tiba di rumahnya saya di sambut hangat oleh kelurganya yg ramah n bersahaja. Setelah mengisi perut n bersih2, qta memacu motor menaiki jalan yg berliku2 menuju bukit bintang, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah mas tri hanya sekitar 15menit, bahkan bukit bintang pun dapat terlihat di rumah mas tri.

Setelah memarkir motor di salah satu sudut warung yg banyak berderet di sepanjang jalan  yg langsung berbatasan dengan jurang yg menyuguhkan kemerlap kota jogja malam hari, qta pun memilih duduk di pojokan warung yg tepat menghadap kota jogja. Malam itu langit tidak terlalu cerah, di beberapa sudut langit menggantung awan hujan,namun itu tak menghalangi keindahan kota jogja yg semarak berpendar keemasan. Beberapa kali menyaksikan pesawat yg mendarat membuat view semakin indah di pandang mata. Namun saya memutuskan untuk mengahiri kunjungan saya di sini n kembali menuju rumah mas tri, karna mata sudah tak bisa di kompromi lagi n lelah tak bisa di tolak, padahal sekarang masih pukul 8malam. Setlah sampai rumah saya langsung terlelap ke alam mimpi...hahaha

 
puing2 bekas rumah
 zzZZzz....

Matahari menjemput mimpi saya terlalu cepat n memaksa untuk menyapa air dingin yg membasuh tubuh saya. Setelah sarapan,saya pamit sama keluarganya mas tri. Qta memulai perjalanan ke merapi setelah sebelumnya mampir dulu ke stasiun  lempuyangan untuk membeli tiket kereta api progo.  Perjalanan bantul-merapi di tempuh  kurang lebih 2jam. Tepat pukul 10:30 qta memarkir motor di kinahrejo desanya almarhum Mbah Marijan(juru kunci gunung merapi) yg sekarang sangat ramai di kunjungi turis domestik n mancanegara, tiket masuk kesini 8rb/2orang+motor. Perjalanan kesini sangat mengesankan buat saya,mungkin buat sebagian orang sedikit mengerikan melihat puing2 pondasi rumah yg nyaris rata dengan tanah. Pohon2  besar berwarna hitam yg berbentuk seperti arang menjulang tanpa ranrting n daun,beberapa di antaranya tumbang,n gundukan pasir berhias batu2 besar yg di muntahkan mulut merapi.


ketebalan pasir yg menutupi aspal jalan

Qta mulai menyusuri jalan raya menanjak yg tertutup pasir, menapaki setiap jengkal dusun yg lululantak menjadi sebuah padang luas n mengerikan. Semuanya rata tanpa pohon2 besar,padaha dahulu ini adalah kampung yg banyak di huni warga n di hiasi pohon2 besan yg menjulang tinggi,namun sekarang hanya di jumpai semak belukar yg mulai menata hidup mereka kembali setelah terjangan awan panas merapi november taun lalu n bibit beberapa  jenis pohon yg mulai di tanam oleh sukarelawan. Jurang menganga lebar sekitar 5-10meter  di sebelah kanan n kiri jalan, Batu2 besar masih mendominasi isi jurang n puing pohon2 besar pun ikut serta. Begitu melihat kebelakang, kota jogja terhampar luas,  samar2 terlihat bangunan2 yg padat di pusat kota.



akibat awan panas semuanya rata, padahal dulu di tumbuhi pepohonan
Hari itu cuaca cukup cerah berawan, langit berwarna biru cerah dan dihiasi awan2 putih yg berenda berkejaran. Angin sepoi2  menerpa n menemani  petualangan kami. Namun puncak merapi tampak malu menujukan dirinya,dia tetap bersembunyi di balik kabut hitam. Entah kenapa setiap mendatangi merapi dia terkesan enggan menyapaku dengan puncak indahnya,ini adalah kedatangan saya untuk ke dua kalinya ke merapi setelah sebelumnya agustus tahun 2010,namun apes belum bisa melihat puncaknya indahnya jg..hahah

mobil yg menjadi korban keganasan awan panas
Kami berjalan semakin jauh ke atas meninggalkan jauh parkiran motor di bawah. Ahirnya kami pun sampai di bekas rumah almarhum Mbah Marijan. Rumahnya sudah tidak ada hanya sebuah petak lahan kosong yg di pagari bambu n ditengah2 terdapat sebuah bangunan kecil yg menujukan tempat wapatnya Mbah Marijan, sontak susana pun menjadi hening. Tepat di sebelah kanan ada sebuah jurang yg bertaburan batu2 raksasa, nampaknya ini adalah bekas sebuah sungai yg di aliri awan panas n sekarang di aliri lahar dingin saat hujan lebat terjadi di puncak merapi. Sempat lama saya termenung di sana,membayangkan apa yg terjadi saat detik2 awan panas menyapu desa ini.

bekas rumah alm. Mbah Marijan



Setelah puas mengexplor setiap sudut desa, saya putuskan untuk turun menuju parkiran n melanjutkan perjalanan ke stasiun lempuyangan,untuk kemudian menaiki kereta yg akan mengantar saya pulang ke karawang..

C u merapi,kelak aku akn melihat mu lagi,lebih indah n lebih hijau dr saat ini n  saat itu tiba jangan ragu untuk menujukan utuh diri mu...


Lost in surakarta


Waktu menunjukan pukul 20:30 saat mobil yg kami tumpangi tiba d stasiun solo jebres, kami bukan hendak pulang  tp hanya mengantar salah satu teman yg hendak pulang k jkt. Setelah membeli tiket kereta matarmaja jurusan jkt, qta semua masuk n memilih duduk d pojokan stasiun.  Lagi2 saya terpukau dengan stasiun yg ada d solo , bukan karna bangunannya yg mewah,melainkan kerapihan n kebersihan stasiun ini, serta alunan musik yg menggema d stasiun menemani kami menunggu sang ular besi. Tepat pukul 21:30 petugas stasiun pun mengumunkan kereta matarmaja akan segera tiba,selang beberapa saat kereta pun tiba d peron, gemy pun beranjak dr tempat duduk n memasuki gerbong kereta api, kereta pun mulai meluncur meninggal kan stasiun,,, bye,,bye ,, tante gemy...ahahah

stasiun solo jebres

 Setelah mengantar gemy pulang ke jakarta, qta semua memutuskan mencari penginapan d dkt jalan selamet riyadi,setelah muter2 cari penginapan ahirnya kita menjatuhkan pilihan d hotel  yg cukup besar n luas namun agak kumuh. Kami memutuskan tidur d lantai paling atas coz harga yg paling murah ya d lantai ini,harga sewanya 80rb/mlm utk 2 org namun karna qta ber 7 jd kena tambahan biyaya 20rb. Begitu pintu kamar d buka bau apek langsung menusuk hidung, tp kami tak begitu memusingkanya yg penting kami mendapatkan kamar untuk tidur n tentunya hargaya murah. Sementara itu dofont n taufan mengantar mobil sewaan k kampus ums.

 Begitu mereka tiba d hotel qta langsung berinisiatif untuk jalan2 n menikmati suasana malam surakar ta , kami berjalan kaki menyusuri jalan selamat riyadi, suasanay sepi, mungkin karena sekarang sudah tengah malam jd tdk ada banyak orang yg beraktifitas, sepanjang jalan kami tidak melihat penjual apa pun, beda sekali dengan susana jogja yg d penuhi angkringan d setiap sudut jalan y. Namun setelah berputar2 kami melihat beberapa orang yg sedang duduk lesehan menikmati minuman hangat, kami pun memutuskan mendeka n bergabung. Ternyata ada orang yg jualan d sana, sukur lah ahirnya kita menemukan orang yg jualan jg. Setelah memesan makanan qta pun mencari tempat lesehan yg nyaman, tepat d bawah sebuah lampu penerang jalan yg tingi n memiliki beberapa cabang yg melengkung k bawah  serta d hiasi sebuah sangkar burung yg berisi lampu d setiap cabangnya  kami pun mulai menggelar tikar yg memang d sediakan. Mulut pun mulai bercerita tentang pengalaman masing2 saat melakukan petualangan, d temani mie rebus panas n secangkir kopi suasana pun begitu hangat n akrab, padahal kami bukan lah teman d  masa lalu atau pun orang yg saling kenal sebelumy,kami hanya seorang pengila petualangan n jalan2 yg d pertemukan pd sebuah web para penggila jalan2 (www.backpackerindonesia.com), itu lah yg membuat kita unik, tanpa tahu latarbelakang masing2 tp bisa begitu akrab saat pertama bertemu.  Canda tawa pun mengisi sepi malam itu, tanpa terasa waktu menujukan pukul 2 dini hari. Kamipun memutuskan untuk mengahiri malam ini n  kembali k penginapan.

 Pagi2 sekitar pukul  7 qta terbangun, padahal rencanaya mau bangun siang. Tp sepertinya otak n tubuh kami tak sabar untuk menjelajah sudut kota solo(padahal gak tau mau k mana n ngapain a.k.a gak punya tujuan,hahaha). Setelah cekout qta mulai melangkahkan kaki menuju warung makan soto yg katanya terkenal d solo, namanya ”soto triwindu”. Kami makan semangkuk soto hangat n segelas es teh manis  yg d bandrol 13rb, kami sempat bingung dengan penjual soto d solo, karna semu soto yg saya coba d sini d sajikan pada mangkuk cekung  kecil, ian sempat protes karna mangkuk y kecil2..hahaha




 Setelah mengisi perut, kami bingung mau k mana karna sebenarnya kami hanya trasit d solo utuk kemudian kembali k jkt nanti sore. Tp tiba2 kami ingat pd sebuah bis tingkat warna merah yg kami lihat sedang mengangkut rombongan anak TK d jalan selamet riyadi. Kami pun bertanya pada pemilik warung tentang bis tingkat yg kami lihat itu, si pemilik warung pun mengatakan bahwa itu bis wisata yg baru d oprasikan hari ini, n hanya dengan membayar 20rb kita bisa menaikinya berkeliling solo,tambahnya. Setelah d beri tahu bahwa bis itu berhenti d pusat grosir solo(PGS) yg bersebelahan dengan alun2 kota solo. Ahirnya kita memutuskan untuk k sana. 

bus tingkat


Setelah berpamitan dengan pemilik warung, kita putuskan untuk berjalan kaki k sana. Jaraknya lumayan jauh sekitar 1,5km. Kami menyusuri trotoar jalan selamat riyadi yg bersih n luas, ada yg unik d sini, karena tepat d pinggir jalan terdapat jalur kereta api yg aktiv beroprasi, kereta ini melayani rute solo-wonogiri. Setelah berjalan beberapa menit qta sampai d depan PGS, tanya sana sini namun tidak ada yg tau keberadaan bis merah,pikirku mungkin karna baru d oprasikan hari ini jd banyak warga yg tidak mengetahuinya. Ahirnya kamipun memutuskan untuk beristirahat sebentar d bawah pohon beringin yg  super gede n mulai memikirkan mau kemana lg kita n mau ngapain. Setelah beristiraha, kaki pun kami arahkan menuju  keraton. Seperti halnya jogja, d alun2 solo pun terdapat 2 buah pohon beringin yg saling berhadapan n ada jalan d antara keduanya, setelah melewati dua buah pohon tersebut qta sampai d depan pintu gerbang kraton.

susana dekat PGS


Begitu melangkahkan kaki k dalam area halaman keraton qta d datangi bapak2 yg ramah, rupanya beliau adalah pengurus d sini. Setelah membayar tiket masuk seharga 2.5rb/orang kita masuk k dalam kerato. Kami d sambut pendopo yg luas,tak ada yg menarik d sini selain tempat penyimpanan benda sakral d tengah pendopo. Rupanya ini bukan kerato yg d tempati raja, d sini hanya ada beberapa banguna , jika mau masuk k kraton yg d tempati raja qta harus merogoh kocek lg sebesar 10rb/orang. Tapi kami memutuskan tidak masuk n lebih memilih untuk merebahkan diri d sudut pendopo n mulai bercerita lagi dengan rencana2 trip berikutnya.
tempat menyimpan benda pusaka d kraton surakarta


Hari sudah lewat siang ketika kita memutuskan untuk meninggalkan keraton. Tujuan kami berikutnya adalah terminal. D depan PGS kita bertanya kepada bapak polisi tentang rute mana yg harus kita tempuh untuk bisa sampai terminal yg ada bis tujuan jkt. Pak polisi pun menyarankan kita naik batik solo trans(kalo gak salah itu namannya itu), moda trasportasi semacam trasjakata. kami pun sempat bertanya pada pak polisi itu tentang bis tingkat warna merah,menurut pemaparanya bis itu hanya bisa d sewa jd bukan melayani penumpang perorangan, harga sewanya 800rb.
Setelah membayar uang tiket sebesar 3rb/org qta duduk nyaman d dalam bis trans solo yg berwarna biru n ukurannya relatif lebih kecil jika d bandingkan dengan bis transjakarta. Sekitar setengah jam bis pun sampai d terminal, namun d terminal ini tidak ada bis yg melayani rute jakarta.
halte bis batik solo trans



Menurut petugas yg berjaga kita harus naik lagi metromini yg akan mengantar kita k terminal luar kota. Namun saya memutuskan untuk tidak ikut serta, sy masih ingin menghabiskan libur yg masih tersisa satu hari lagi.
Setelah berpamitan sy pun berpisah dengan mereka, n mulailah melangkah kan kaki k stasiun wonosari... untuk kemudian menaiki kereta paramek yg akan mengantar saya k jogja.

Senin, 30 Mei 2011

Pacitan, kota seribu satu goa.

peta wisata pacitan
Hari ini adalah hari kedua kami bertualang d pacitan, setelah kemarin seharian main d pantai, hari ini kita putuskan untuk bermain dengan goa2 yg banyak tersebar d sini. Gak salah memang  jika kota pacitan d juluki “kota 1001 goa” karna hampir d setiap jalan qta melihat goa2 yg tersembunyi d balik semak belukar d bukit2 kapur yg nampak tak terawat. Namun ada jg goa2 cantik yg terawat dengan baik, salah satunya adalah goa gong yg akan menjadi tujuan kita hari ini.

Setela packing n mandi, qta cekout dr penginapan. Tujuan pertama qta adalah goa gong, yg katanya goa terindah seasia tenggara. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dr pacitan kota, qta pun sampai d goa gong. Perjalanan menuju goa gong sangat menyenangkan,menembus hutan jati,menyusuri tebing2 curam yg menyajikan pemandangan indah pantai teleng ria d sebelah kiri jalan, meliuk-liuk d jalan yg cukup mulus n slogan2 anti BABs yg membuata kami sibuk tertawa ketika melihat  himbauan yg tulisanya makin gokil n gak masuk akal,,hahaha 

Awalnya kita memasukan pantai teleng ria pd list perjalanan kami k pacitan. Namun setelah mendengar cerita dr warga sekitar tentang tiket masuk k sana yg cukup mahal buat ukuran sebuah pantai, d tambah lg waktu yg mepet. Ahirnya kita putuskan untuk melewatkan kunjungan  k pantai teleng ria.

Begitu sampai d goa gong, hujan menyambut kedatangan kami. Sambil menunggu hujan reda, qta putuskan untuk sarapan d sebuah warung makan, lagi2 soto yg kami pilih. Trip kali ini tidak jauh dr memakan soto,hahaha
Setelah menghabiskan seporsi soto hangat n d temani segelas  teh manis, kita putuskan untuk mulai bertualang kembali. Cuaca yg tadi mendung n turun hujan sontak berubah menjadi cerah.


jalan menuju goa gong

 Dengan membayar tiket sebesar 3rb/orang(kalo gk salah) qta pun d sambut anak tangga yg mengantarkan qta  k jalan setapak yg sudah d aspal. D sebelah kanan n kiri sepanjang jalan menuju mulut goa banyak terdapat penjual souvenir, dr mulai makanan khas,kerajinan tangan n kaos2 yg bertuliskan goa gong, sampai berbagai batu mulia yg menjadi ciri khas kota pacitan. Setelah berjalan kurang lebih sejauh 500meter qta sampai d mulut goa .

Di depan mulut goa gong


Begitu memasuki mulut goa, qta d sambut oleh beberapa ibu yg menyewakan senter. Lorong sempit n berliku pun menyertai penyambutan  kami, kilau air yg terpendar oleh cahaya lampu menetes dr ratusan stalaktif berukuran kecil d tambah kerlap kerlip kristal yg menghiasi dinding2 goa.  Sunguh penyambutan yg membuat saya ternganga melihat keindahan y. 

Ratusan stalagtif kecil menyambut kami

Kami masuk semakin dalam lg, d depan mata kami, bediri sebuah ruang yg sangt luas menyerupai sebuah kubah yg d hiasi juntaian stalaktif runcing n beberapa menyerupai tirai2 yg sedang d gulung.  Kami pun menuruni anak tangga yg memang senghaja d pasang d sini. Anak2 tangga ini semakin membawa kami jauh kebawa.  Stalaktif n stalakmit semakin banyak n beraneka ragam,semuanya menyala tersorot oleh lampu2 yg senghaja d pasang d sana. Tak henti2 nya mata memandang sekeliling ruangan yg sekarang menyerupai sebuah aula besar. Tempat  kami berdiri sampai langit2 goa mungkin jaraknya sekitar 7meter , kebayangkan betapa luasnya  ruangan ini. Kalo menurut pengamanta sy, goa gong itu seperti sebuah rumah siput yg d masuki dari sisi belakangnya, awalnya kita d sambut ruang sempit n berliku, kemudian semakin membesa n membentuk sebuah aula.
bernarsis ria d dalam goa gong


juntaian stalagtif

 Selang beberapa saat kita tiba d sebuah stalaktif berbentuk segitiga terbalik, yg jika d pukul mengeluarkan bunyi menggema seperti sebuah gong. Ini lah asal mula kenapa goa ini d namakan goa gong.

 Selain indah,Goa gong pun memang sudah d tata sedemikian rupa agar pengunjung dapat menyusuri setiap lekuk n menikmati keindahannya. D dalam goa  kita berjalan d trek yg sudah d tentukan dengan d batasi pagar besi. D beberapa sudut pun d hiasi lampu sorot yg mempertegas keindahan kilau2 kristal. N tak lupa beberapa kipas angin besar jg d tempatkan d  beberapa sudut(mungkin biar pengunjung gak k gerahan). 

dinding goa


pagar besi d sepanjang trek



Setelah puas menikmati keindahan goa gong kita pun memutuskan untuk memulai perjalanan berikutnya, yaitu goa tabuhan. Letak goa tabuhan tidak terlalu jauh dr goa gong, hanya memerlukan waktu 30menit untuk sampai d sana. Tepat pukul 1 siang kita sampai d parkiran goa tabuhan. Susana berbeda kami temukan d sini, susananya sangat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung n beberapa penjual batu mulia d sini. Mungkin banyak orang tidak mengetahui tempat ini, atau mungkin jg karna goa ini kalah pamor dr goa gong. Hehehe

mulut goa tabuhan

Setelah membayar tiket masuk, lagi2 qta d sambut puluhan anak tangga n beberapa pohon beringin besar yg menjuntaikan akar2 udaranya. Namun jarak mulut goa tidak terlalu jauh dr anak tangga pertama yg  qta injak. Saking dekatnya, bahkan qta bisa  melihat mulut goa yg menganga lebar dr parkiran mobil. Begitu memasuki mulut goa kami d sambut stalaktif n stalakmit besar yg sudah mati, stalaktif n stalagmit ini sudah tidak meneteskan air lagi, bahkan warnanya pun sudah memudar serta d beberapa bagian  d tumbuhi lumut.
Awalnya kita sempat ragu untuk memasuki goa ini,selain gelap n berbau mistis. Qta jg tidak menemukan pengunjung lain yg akan memasuki goa ini. Namun kami tetap memutuskan masuk, dengan berbekal sebuah senter kecil, kita mulai melangkahkan kaki k dalam gua. Selang beberapa langkah dr mulut goa yg besar n lebar ,kita d paksa menunduk, karna lorong goa menyempit n semakin gelap. Namun kita tetap merangsek masuk semakin dalam, sampai bertemu jalan buntu yg d hiasi bunga n sesajen serta  tentu saja aroma mistis semakin kuat. Menurut bapak yg bertugas d sini d ujung goa itulah tempat pertapa orang yg dulu menghuni goa ini.
Sebelum memutuskan mengahiri menjelajah goa ini qta berpapasan dengan tulisan yg menepel d salah satu dr beberapa stalakmit yg berdekatan, “1-5 lagu = 100rb” beginilah kira2 tulisan yg menempel itu. Ternyata asal mula nama tabuhan itu berasal dari sini. Deretan stalakmit n stalaktif yg jika d pukul mengeluarkan alunan bunyi seperti gamelan jawa.

Begitu keluar dr mulut goa, kita pun memutuskan untuk melihat2 para pedagang batu mulia. Batunya bagus n beraneka ragam. Warna warna yg menarik begitu menggoda isi dompet kami agar d keluarkan. Beberapa teman pun ahirnya memutuskan membeli beberapa batu yg sudah d rangkai menjadi sebuah gelang. Tepat pukul 1 lewat 40 menit qta meninggalkan goa tabuhan. N sekaligus mengahiri  petualangan kami d kota BABs(pacitan). hahahah


Exsotisme pantai-pantai pacitan





  Gerimis menyambut kami ketika memasuki wilayah jojakarta,, kereta bengawan yg akan membawa kami k solo nampak kosong, sangat jauh berbeda dgn keadan saat akan saya naiki d stasiun cikampek, saat itu gerbong d jejali puluhan orang yg berdiri sampai d sambungan gerbong, n sy pun sempat beberapa kali merncari-cari pintu masuk kekereta karna saking penuhy, tapi sukur lah setelah lari kesana k mari ahirya saya memaksakan masuk ke pintu gerbong, sumpah ini kereta penuh banget,,mungkin karna sekarang long weekend jd byk orang yg mau mudik ke kampung halamany,, tak ada hal yg menarik yg bisa d lakukan d kereta api selain menikmati kram kaki, bayangkan saja cikampek-kutoarjo berdiri berdesak desakan,,,apessss
  Tepat pukul 7 kereta berhenti d stasiun wonosari solo n ahirya saya bertemu dengan temen2 sy yg dri jkt, sebenerya kita ada dalama satu gerbong tp karna kereta sngt penuh makay qta gak ketemu saat d kereta. Begitu menginjakan kaki ke luar gerbong,,wah ternyata stasiuny bagus,,,bersih n rapih, sangat jauh beda dngan stasiun cikampek bahkan stasiun lempuyangan pun kalah bersih,n yg paling keren stasiun ini sudah terintegrasi dengan jaringam moda trasportasi bus semacam trasjakarta y solo.. Setelh berbincang2 dng teman2 dr jkt n bersih2 d toilet stasiun yg tulisany grtis tp ttp kudu bayar, sy pun menghubungi teman yg sudah menunggu d universitas muhammadiah surakarta (UMS). Ahirya kami sampai d UMS dengan menaiki bis, n bertemu dengan dofon n ian yg udah nungguin d sana, karana perut sudah gak bisa d ajak kompromi lagi ahirya kami memutuskan sarapan soto d depan kampus,,,wih...ternyata sotoy uuenak tp porsinya seiprit, sebenerya masih mau nambah tp malu,,ahahah
setelah selesai sarapan kita memutuskan untuk segera melakukan perjalanan menuju pacitan, namun sebelumy qta mengambil mobil sewan dlu d dalam kampus karna mobil sewaan itu d kelola oleh kampus UMS, setelah menyelesaikan urusan administrasi penyewaan qta langsung meluncur k pacitan.

  Trip x ini d ikuti 8 orang termasuk sy,, 1 orang dr sby (ian), 1 orng dr solo(dofont aka fajar), 4 orang dr jkt (taufhan,yogha,rindang n gemy), 1 orang dr kaltim(dyan) n sy sendiri berasal dari kota padi karawang... N perjalanan trip to pacitan pun kami mulai, n ian lah yg pertama kebagian nyetir mobil, karna trip x ini qta senghaja nyewa mobil utk menghemay biyaya n mempermudah mobilitas saat d pacitan, karna objek wisata d pacitan jauh2 n gak ad trasportasi umum yg melayani rute k beberapa objek wisata d sana.
N mulailah kami menyusuri jalanan solo-wonogiri-pacitan, sepanjang jalan penuh dengan canda tawa, sementara itu d luar terhampar pemandangan ya menyejukan mata... n saat masuk daerah wonogiri kita memasuki jalanan yg mengelilingi waduk gajah mukur suasanay hening n sangat jarang d temui kendaraan d sini,  begitu memasuki wilayah pacitan qta d sambut oleh bebatuan kapur yang membentuk bukit2  yg d belah oleh jalan yg kami lewati n  yg ada d pikiran saya saat itu adalah betapa gersangy pacita tak ada pohon2 besar yg saya jumpai hanya semak belukar n tanaman palawijan penduduk setempat, n saya hampir tidak bisa melihat gundukan tanah,,pohon2 pun d tanam d sela2 batuan kapur yg ukuran y lebih kecil..


  Setelah tanya sana sini ahirya tepat pukul 13:30 mobil yg kami tumpangi sampai d pantai klayar dengan membayar tiket masuk sebesar 3rb/orang kita bisa masuk ke objek wisata yg banyak d klem orang  sebagia uluwatu y jawa. Namun tak mudah menuju pantai ini, selain sangat jarang d jumpain papan penujuk arah jalany pun sempit n berliku, mobil besar mungkin gak bisa melewati jalan ini  n perlu k ahlian untuk mengemudi d jalan ini,karna  perjalanan k pantai klayar d dominasi tanjakan n turunan serta beberapa tikungan tajam.
pohon kelapa d klayar menyambut kedatangan kami

keganasan ombak d pantai klayar

   Begitu membuka pintu mobil udara laut yg segar pun langsung menyeruak k hidung, seakan memberi semangt baru  setelah lelah melakukan perjalanan 3 jam solo-pacitan. Tanpa aba2 qta semua langsung menyebar menyusuri setiap jengkal pasir puth n menapakan kaki d batu karang yg kokoh, tak ada henti2 nya semu berdecak kagum dengan keindahan pantai ini, jangan pikirkan untuk berenang d sini hanya bermain2 air saja sy ragu karna takut akan keganasan ombak y, pantai ini begitu curam n d apit oleh dua buah bukit. Kedua bukit ini biasa kita naiki karana ada akses jalan k sana,,pemandangan d atas bukit sangat indah, qta bisa melihat hamparan pasir putih, laut biru  yg berenda gulungan putih pajang ombak laut selatan serta melihat bukit yg hijau,,,ahhh sungguh perpaduan yg sempurna,, d bagian timur pantai terdapat bongkahan batu berwarna putih yg berbentuk seperti unta yg sedang duduk menghadap laut, n d salah satu sudut terdapat “seruling laut” yg menyemburkan air dr celah setiap kali ombak menerpa bongkahan batu tersebut, namun sayang kami tidak d perbolehkan mendekat karna beberapa hari sebelumy empat pemuda meninggal karna terseret ombak yg tiba-tiba besar saat mereka mendekati seruling laut tersebut, namun kami cukup puas menikmati semburan seruling laut itu dr atas bukit..
seruling laut

d atas bukit ini pula qta bisa melihat lenskep pantai klayar, kalo d perhatikan lebih teliti pantai ini berbentuk seperti hati, n ada sebuah pulau mungkin lebih tepaty gugusan karang yg menjorok k tengah laut n d jembati oleh pasir putih yg menyambung dgn pasir pantai.
bongkahan batu d pantai klayar
gugusan batu karang yg d jembati pasir putih

  Udara yg cukup terik saat itu seakan memaksa qta untuk mengahiri petualanagan d pantai n menggiring kami k warung yg ada d salah satu sudut pantai, d situ kami mengisi perut yg sedari tadi keroncongan, sebutir kelapa muda, semanggkut mi instan n beberapa potong gorengan menjadi menu makan siang kita, tentu saja d temani suara deru ombak n terpaana angin..aahhh,,,sempurna lah suasana makan y.

  Setelah selesai dengan urusan mengisi perut , qta bergesas untuk meninggal kan pantai yg cantik ini n memeulai kembali petualangan, tujuan berikuty adalah pantai watu karung, waktu menunjukan pukul 4 sore ketika pedal gas d injak n perjalanan pun d mulai, kembali mobil yg kami tumpangi menyusuri jalan yg sempit n berliku,,kali ini taufhan yg ada d balik kemudi n memacu kendararan dengan kencang, perjalanan menuju pantai pun berasa sedang ikut lomba offroad, kita d pakasa berteriak ketika mobil menikung tajam atau melesat kencang menurun jalan, tp justru semakin qta bereteriak taufhan semakin mempercepan laju mobil..

  Tepat pukul 17:30 mobil yg kami tumpangi merapat k pantai watu karung, sebelum sampai k pantai qta sempat tersesat karna lagi2 gak ad penujuk arah,, d sepanjang jalan kami hanya melihat berbagai macam slogan yg d tulis pada sebuah papan n d tempel pada pohon2 yg berjajar d pinggir jalan, jumlah y sangat banyak hampir setiap 50 meter qta melihat slogan dengan berbagai macam tulisan, dr mulai “stop BABs”,”SAY NO TO BABs”,”sungai,hutan,laut bkan tempat BABs” n masih bayak lagi tulisan yg menggunakan kata2 BABs, awal y qta tidak mengerti apa maksud tulisan n kata yg tertera itu sampai ahiry qta membaca slogan “stop BUANG AIR BESAR sembarangan” baru lah kami mengerti bahwa slogan2 yg td kami baca itu himbawan agar jangan buang hajat sembarangan(BABs=Buang Air Besar sembarangan) setelah tahu maksud y kami semua tertawa terbahak-bahak n tak habis pikir kenapa sepanjang  jalan d pasang hal semacam itu... sampai sekarang pun kami tak mengerti apa maksudy...hahahaha
pasir putih watukarung

pantai watukarung

   Begitu melihat waran air yg biru dr kejauhan kamipun sangt senang, mobil yg kami tumpangi pun d parkir d jalan setapak yg menghadap k pantain yg berbatasan langsung dengan pasir putih karna d sini td ada pasilitas parkir masuk pantain ini pun grtis. Tp naas,,,mobil yg kami tumpangi terlalu maju k depan sampai roda bagian belakang y terperosok masuk k pasir putih yg halus awaly kami menganggap ini biasa mungkin taufhan bisa mengatasinya,, kamipun segera turun n tidak terlalu memperdulikan mobil,kami  langsung menikmati belaian pasir putih yg lembut, nampak dr kejauhan kami melihat orang2 yg sedang sufing n sempat berpapasan dengan dua bule yg abis surfing,, ombak d sini memang sedikit lebih tenang n bersahabat d banding pantai klayar, namun tetap saja pantai y sangat curam.. d beberapa sudut kami melihat beberapa gugusan pulau karang yg indah yg menjadi latar orang2 yg surfing, sehurus y saat ini kami sedang menikmati matahari terbenam namun apa mau d kata awan mendung menghalangi pandangan kami,,, ketika menengok k belakang anak2 yg lain masih sibuk mengurusi mobil yg masaih belum juga bisa keluar dr pasir yg sekarang membentuk suatu kubangan,, n saat rintik air hujan mulai turun kami jd sedikit panik, bagai mana tidak sebentar lagi malam menjemput n mobil msh terperosok d tambah lg takut tiba2 hujany jd tambah  deras,, ahirya semua orang ikut membantu agar mobil y cepat bebas dr kubangan, segala cara sudah d coba tp tak ada hasil y.. sebenar y dari awal mobil terperosok ada beberapa orang penduduk lokal yg menonton, semakin lama jumlahy semakin banyak n saat hari bener2 gelap mereka mendekati kami n mau membantu asal d kasih upah, tidak tanggung-tanggung mereka meminta bayaran 500rb,whatttt,,,,, sontak kami menolak,,. D terangi cahaya bulan yg remang-remang n senter yg kami bawa perjuangan pun terus berlanjut walau lelah n gak tau harus bagai mana lg tp qta ttp berusaha,,,namun tiba2 warga lokal itu mendatangi mobil kami n mulai membantu mendorong meski kami bilang gak usah tp mereka ttp mendorng mobil kami, tak lama ber selang mobil pun berhasil keluar dr kubangan pasir,,, tp ujung2 mereka minta uang roko jg(memang jaman skrng susah cri orang yg benar2 tulus membantu).. setelah memberi beberapa lembar rupiah(total 20rb) k mereka, kamipun melihat mereka tertawa menghina sambil menggerutu pake bahasa jawa(untung sy gak ngerti bahasay jd gak terlalu sakit hati,,ahahah), karna takut d apa2in kami seger tancap gas n secepat mungkin keluar wilayah ini takut bgt cuy,,, 
dorong mobil, tp ttp gaya,ahaha

  Saat d perjalanan qta sempat ke bingungan mau menginap d mana, tiba2 kami memutuskan menginap d daerah pantai serau,pantai serau jarak y tidak terlalu jauh dr pantai watukarung,begitu sampai d pantai serau suasanay   tak seperti  yg sy bayangkan, pantainy sepi n gelap ya...i....yalah sekarang udah malam siapa jg yg mau maen d pantai,hahaha. Qta sempat tanya warga sekitar tentang penginapan d pantai ini, tp mereka bilang d sini gak ada penginapan n kami d saran kan menginap d sebuah surau(masjid kecil) yg gelap n serem, namun kami agak ragu untuk menginap d sana, ahiry qta memutuskan untuk mencari penginapan d daerah kota pacitan. Gas pun kami tancap menuju pacitan kota n sepanjang perjalanan sy tidak sadar alias tidur,,,

ZZZzz...zzz....

  Pukul 8 malam qta cek in d hotel, hotel y lumayan bagus n bersih yg paling penting hargaya murah 85rb/mlm bebas d isi berapa orang aja, tp tempat tidury Cuma ada 2 ukuran kecil, setelah bersih2 qta memutuskan untuk keliling kota sekaligus cari makan malam, sampailah qta d alun2 pacitan. Sempat bingung mau makan apa tp kita memutuskan makan nasi pecel khas madiun, setelah perut kenyang qta memutuskan kembali k penginapan n tidur,,,