Selasa, 31 Mei 2011

Lost in surakarta


Waktu menunjukan pukul 20:30 saat mobil yg kami tumpangi tiba d stasiun solo jebres, kami bukan hendak pulang  tp hanya mengantar salah satu teman yg hendak pulang k jkt. Setelah membeli tiket kereta matarmaja jurusan jkt, qta semua masuk n memilih duduk d pojokan stasiun.  Lagi2 saya terpukau dengan stasiun yg ada d solo , bukan karna bangunannya yg mewah,melainkan kerapihan n kebersihan stasiun ini, serta alunan musik yg menggema d stasiun menemani kami menunggu sang ular besi. Tepat pukul 21:30 petugas stasiun pun mengumunkan kereta matarmaja akan segera tiba,selang beberapa saat kereta pun tiba d peron, gemy pun beranjak dr tempat duduk n memasuki gerbong kereta api, kereta pun mulai meluncur meninggal kan stasiun,,, bye,,bye ,, tante gemy...ahahah

stasiun solo jebres

 Setelah mengantar gemy pulang ke jakarta, qta semua memutuskan mencari penginapan d dkt jalan selamet riyadi,setelah muter2 cari penginapan ahirnya kita menjatuhkan pilihan d hotel  yg cukup besar n luas namun agak kumuh. Kami memutuskan tidur d lantai paling atas coz harga yg paling murah ya d lantai ini,harga sewanya 80rb/mlm utk 2 org namun karna qta ber 7 jd kena tambahan biyaya 20rb. Begitu pintu kamar d buka bau apek langsung menusuk hidung, tp kami tak begitu memusingkanya yg penting kami mendapatkan kamar untuk tidur n tentunya hargaya murah. Sementara itu dofont n taufan mengantar mobil sewaan k kampus ums.

 Begitu mereka tiba d hotel qta langsung berinisiatif untuk jalan2 n menikmati suasana malam surakar ta , kami berjalan kaki menyusuri jalan selamat riyadi, suasanay sepi, mungkin karena sekarang sudah tengah malam jd tdk ada banyak orang yg beraktifitas, sepanjang jalan kami tidak melihat penjual apa pun, beda sekali dengan susana jogja yg d penuhi angkringan d setiap sudut jalan y. Namun setelah berputar2 kami melihat beberapa orang yg sedang duduk lesehan menikmati minuman hangat, kami pun memutuskan mendeka n bergabung. Ternyata ada orang yg jualan d sana, sukur lah ahirnya kita menemukan orang yg jualan jg. Setelah memesan makanan qta pun mencari tempat lesehan yg nyaman, tepat d bawah sebuah lampu penerang jalan yg tingi n memiliki beberapa cabang yg melengkung k bawah  serta d hiasi sebuah sangkar burung yg berisi lampu d setiap cabangnya  kami pun mulai menggelar tikar yg memang d sediakan. Mulut pun mulai bercerita tentang pengalaman masing2 saat melakukan petualangan, d temani mie rebus panas n secangkir kopi suasana pun begitu hangat n akrab, padahal kami bukan lah teman d  masa lalu atau pun orang yg saling kenal sebelumy,kami hanya seorang pengila petualangan n jalan2 yg d pertemukan pd sebuah web para penggila jalan2 (www.backpackerindonesia.com), itu lah yg membuat kita unik, tanpa tahu latarbelakang masing2 tp bisa begitu akrab saat pertama bertemu.  Canda tawa pun mengisi sepi malam itu, tanpa terasa waktu menujukan pukul 2 dini hari. Kamipun memutuskan untuk mengahiri malam ini n  kembali k penginapan.

 Pagi2 sekitar pukul  7 qta terbangun, padahal rencanaya mau bangun siang. Tp sepertinya otak n tubuh kami tak sabar untuk menjelajah sudut kota solo(padahal gak tau mau k mana n ngapain a.k.a gak punya tujuan,hahaha). Setelah cekout qta mulai melangkahkan kaki menuju warung makan soto yg katanya terkenal d solo, namanya ”soto triwindu”. Kami makan semangkuk soto hangat n segelas es teh manis  yg d bandrol 13rb, kami sempat bingung dengan penjual soto d solo, karna semu soto yg saya coba d sini d sajikan pada mangkuk cekung  kecil, ian sempat protes karna mangkuk y kecil2..hahaha




 Setelah mengisi perut, kami bingung mau k mana karna sebenarnya kami hanya trasit d solo utuk kemudian kembali k jkt nanti sore. Tp tiba2 kami ingat pd sebuah bis tingkat warna merah yg kami lihat sedang mengangkut rombongan anak TK d jalan selamet riyadi. Kami pun bertanya pada pemilik warung tentang bis tingkat yg kami lihat itu, si pemilik warung pun mengatakan bahwa itu bis wisata yg baru d oprasikan hari ini, n hanya dengan membayar 20rb kita bisa menaikinya berkeliling solo,tambahnya. Setelah d beri tahu bahwa bis itu berhenti d pusat grosir solo(PGS) yg bersebelahan dengan alun2 kota solo. Ahirnya kita memutuskan untuk k sana. 

bus tingkat


Setelah berpamitan dengan pemilik warung, kita putuskan untuk berjalan kaki k sana. Jaraknya lumayan jauh sekitar 1,5km. Kami menyusuri trotoar jalan selamat riyadi yg bersih n luas, ada yg unik d sini, karena tepat d pinggir jalan terdapat jalur kereta api yg aktiv beroprasi, kereta ini melayani rute solo-wonogiri. Setelah berjalan beberapa menit qta sampai d depan PGS, tanya sana sini namun tidak ada yg tau keberadaan bis merah,pikirku mungkin karna baru d oprasikan hari ini jd banyak warga yg tidak mengetahuinya. Ahirnya kamipun memutuskan untuk beristirahat sebentar d bawah pohon beringin yg  super gede n mulai memikirkan mau kemana lg kita n mau ngapain. Setelah beristiraha, kaki pun kami arahkan menuju  keraton. Seperti halnya jogja, d alun2 solo pun terdapat 2 buah pohon beringin yg saling berhadapan n ada jalan d antara keduanya, setelah melewati dua buah pohon tersebut qta sampai d depan pintu gerbang kraton.

susana dekat PGS


Begitu melangkahkan kaki k dalam area halaman keraton qta d datangi bapak2 yg ramah, rupanya beliau adalah pengurus d sini. Setelah membayar tiket masuk seharga 2.5rb/orang kita masuk k dalam kerato. Kami d sambut pendopo yg luas,tak ada yg menarik d sini selain tempat penyimpanan benda sakral d tengah pendopo. Rupanya ini bukan kerato yg d tempati raja, d sini hanya ada beberapa banguna , jika mau masuk k kraton yg d tempati raja qta harus merogoh kocek lg sebesar 10rb/orang. Tapi kami memutuskan tidak masuk n lebih memilih untuk merebahkan diri d sudut pendopo n mulai bercerita lagi dengan rencana2 trip berikutnya.
tempat menyimpan benda pusaka d kraton surakarta


Hari sudah lewat siang ketika kita memutuskan untuk meninggalkan keraton. Tujuan kami berikutnya adalah terminal. D depan PGS kita bertanya kepada bapak polisi tentang rute mana yg harus kita tempuh untuk bisa sampai terminal yg ada bis tujuan jkt. Pak polisi pun menyarankan kita naik batik solo trans(kalo gak salah itu namannya itu), moda trasportasi semacam trasjakata. kami pun sempat bertanya pada pak polisi itu tentang bis tingkat warna merah,menurut pemaparanya bis itu hanya bisa d sewa jd bukan melayani penumpang perorangan, harga sewanya 800rb.
Setelah membayar uang tiket sebesar 3rb/org qta duduk nyaman d dalam bis trans solo yg berwarna biru n ukurannya relatif lebih kecil jika d bandingkan dengan bis transjakarta. Sekitar setengah jam bis pun sampai d terminal, namun d terminal ini tidak ada bis yg melayani rute jakarta.
halte bis batik solo trans



Menurut petugas yg berjaga kita harus naik lagi metromini yg akan mengantar kita k terminal luar kota. Namun saya memutuskan untuk tidak ikut serta, sy masih ingin menghabiskan libur yg masih tersisa satu hari lagi.
Setelah berpamitan sy pun berpisah dengan mereka, n mulailah melangkah kan kaki k stasiun wonosari... untuk kemudian menaiki kereta paramek yg akan mengantar saya k jogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar