Senin, 30 Mei 2011

Pacitan, kota seribu satu goa.

peta wisata pacitan
Hari ini adalah hari kedua kami bertualang d pacitan, setelah kemarin seharian main d pantai, hari ini kita putuskan untuk bermain dengan goa2 yg banyak tersebar d sini. Gak salah memang  jika kota pacitan d juluki “kota 1001 goa” karna hampir d setiap jalan qta melihat goa2 yg tersembunyi d balik semak belukar d bukit2 kapur yg nampak tak terawat. Namun ada jg goa2 cantik yg terawat dengan baik, salah satunya adalah goa gong yg akan menjadi tujuan kita hari ini.

Setela packing n mandi, qta cekout dr penginapan. Tujuan pertama qta adalah goa gong, yg katanya goa terindah seasia tenggara. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dr pacitan kota, qta pun sampai d goa gong. Perjalanan menuju goa gong sangat menyenangkan,menembus hutan jati,menyusuri tebing2 curam yg menyajikan pemandangan indah pantai teleng ria d sebelah kiri jalan, meliuk-liuk d jalan yg cukup mulus n slogan2 anti BABs yg membuata kami sibuk tertawa ketika melihat  himbauan yg tulisanya makin gokil n gak masuk akal,,hahaha 

Awalnya kita memasukan pantai teleng ria pd list perjalanan kami k pacitan. Namun setelah mendengar cerita dr warga sekitar tentang tiket masuk k sana yg cukup mahal buat ukuran sebuah pantai, d tambah lg waktu yg mepet. Ahirnya kita putuskan untuk melewatkan kunjungan  k pantai teleng ria.

Begitu sampai d goa gong, hujan menyambut kedatangan kami. Sambil menunggu hujan reda, qta putuskan untuk sarapan d sebuah warung makan, lagi2 soto yg kami pilih. Trip kali ini tidak jauh dr memakan soto,hahaha
Setelah menghabiskan seporsi soto hangat n d temani segelas  teh manis, kita putuskan untuk mulai bertualang kembali. Cuaca yg tadi mendung n turun hujan sontak berubah menjadi cerah.


jalan menuju goa gong

 Dengan membayar tiket sebesar 3rb/orang(kalo gk salah) qta pun d sambut anak tangga yg mengantarkan qta  k jalan setapak yg sudah d aspal. D sebelah kanan n kiri sepanjang jalan menuju mulut goa banyak terdapat penjual souvenir, dr mulai makanan khas,kerajinan tangan n kaos2 yg bertuliskan goa gong, sampai berbagai batu mulia yg menjadi ciri khas kota pacitan. Setelah berjalan kurang lebih sejauh 500meter qta sampai d mulut goa .

Di depan mulut goa gong


Begitu memasuki mulut goa, qta d sambut oleh beberapa ibu yg menyewakan senter. Lorong sempit n berliku pun menyertai penyambutan  kami, kilau air yg terpendar oleh cahaya lampu menetes dr ratusan stalaktif berukuran kecil d tambah kerlap kerlip kristal yg menghiasi dinding2 goa.  Sunguh penyambutan yg membuat saya ternganga melihat keindahan y. 

Ratusan stalagtif kecil menyambut kami

Kami masuk semakin dalam lg, d depan mata kami, bediri sebuah ruang yg sangt luas menyerupai sebuah kubah yg d hiasi juntaian stalaktif runcing n beberapa menyerupai tirai2 yg sedang d gulung.  Kami pun menuruni anak tangga yg memang senghaja d pasang d sini. Anak2 tangga ini semakin membawa kami jauh kebawa.  Stalaktif n stalakmit semakin banyak n beraneka ragam,semuanya menyala tersorot oleh lampu2 yg senghaja d pasang d sana. Tak henti2 nya mata memandang sekeliling ruangan yg sekarang menyerupai sebuah aula besar. Tempat  kami berdiri sampai langit2 goa mungkin jaraknya sekitar 7meter , kebayangkan betapa luasnya  ruangan ini. Kalo menurut pengamanta sy, goa gong itu seperti sebuah rumah siput yg d masuki dari sisi belakangnya, awalnya kita d sambut ruang sempit n berliku, kemudian semakin membesa n membentuk sebuah aula.
bernarsis ria d dalam goa gong


juntaian stalagtif

 Selang beberapa saat kita tiba d sebuah stalaktif berbentuk segitiga terbalik, yg jika d pukul mengeluarkan bunyi menggema seperti sebuah gong. Ini lah asal mula kenapa goa ini d namakan goa gong.

 Selain indah,Goa gong pun memang sudah d tata sedemikian rupa agar pengunjung dapat menyusuri setiap lekuk n menikmati keindahannya. D dalam goa  kita berjalan d trek yg sudah d tentukan dengan d batasi pagar besi. D beberapa sudut pun d hiasi lampu sorot yg mempertegas keindahan kilau2 kristal. N tak lupa beberapa kipas angin besar jg d tempatkan d  beberapa sudut(mungkin biar pengunjung gak k gerahan). 

dinding goa


pagar besi d sepanjang trek



Setelah puas menikmati keindahan goa gong kita pun memutuskan untuk memulai perjalanan berikutnya, yaitu goa tabuhan. Letak goa tabuhan tidak terlalu jauh dr goa gong, hanya memerlukan waktu 30menit untuk sampai d sana. Tepat pukul 1 siang kita sampai d parkiran goa tabuhan. Susana berbeda kami temukan d sini, susananya sangat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung n beberapa penjual batu mulia d sini. Mungkin banyak orang tidak mengetahui tempat ini, atau mungkin jg karna goa ini kalah pamor dr goa gong. Hehehe

mulut goa tabuhan

Setelah membayar tiket masuk, lagi2 qta d sambut puluhan anak tangga n beberapa pohon beringin besar yg menjuntaikan akar2 udaranya. Namun jarak mulut goa tidak terlalu jauh dr anak tangga pertama yg  qta injak. Saking dekatnya, bahkan qta bisa  melihat mulut goa yg menganga lebar dr parkiran mobil. Begitu memasuki mulut goa kami d sambut stalaktif n stalakmit besar yg sudah mati, stalaktif n stalagmit ini sudah tidak meneteskan air lagi, bahkan warnanya pun sudah memudar serta d beberapa bagian  d tumbuhi lumut.
Awalnya kita sempat ragu untuk memasuki goa ini,selain gelap n berbau mistis. Qta jg tidak menemukan pengunjung lain yg akan memasuki goa ini. Namun kami tetap memutuskan masuk, dengan berbekal sebuah senter kecil, kita mulai melangkahkan kaki k dalam gua. Selang beberapa langkah dr mulut goa yg besar n lebar ,kita d paksa menunduk, karna lorong goa menyempit n semakin gelap. Namun kita tetap merangsek masuk semakin dalam, sampai bertemu jalan buntu yg d hiasi bunga n sesajen serta  tentu saja aroma mistis semakin kuat. Menurut bapak yg bertugas d sini d ujung goa itulah tempat pertapa orang yg dulu menghuni goa ini.
Sebelum memutuskan mengahiri menjelajah goa ini qta berpapasan dengan tulisan yg menepel d salah satu dr beberapa stalakmit yg berdekatan, “1-5 lagu = 100rb” beginilah kira2 tulisan yg menempel itu. Ternyata asal mula nama tabuhan itu berasal dari sini. Deretan stalakmit n stalaktif yg jika d pukul mengeluarkan alunan bunyi seperti gamelan jawa.

Begitu keluar dr mulut goa, kita pun memutuskan untuk melihat2 para pedagang batu mulia. Batunya bagus n beraneka ragam. Warna warna yg menarik begitu menggoda isi dompet kami agar d keluarkan. Beberapa teman pun ahirnya memutuskan membeli beberapa batu yg sudah d rangkai menjadi sebuah gelang. Tepat pukul 1 lewat 40 menit qta meninggalkan goa tabuhan. N sekaligus mengahiri  petualangan kami d kota BABs(pacitan). hahahah


2 komentar: