Kamis, 26 Januari 2012

Taman Alam Lumbini : Pagoda Cantik di Tanah Karo


Dari bandara, mba anti mengantar saya ke simpang pos dan mengedrop saya di salah satu  “murni”  yang sedang ngetem,murni sendiri adalah jenis mobil elf dengan kursi yang di susun menyerupai metro mini,murni yang akan saya tumpangi  memiliki trayek medan - terminal kabanjahe. Tapi kali ini saya tidak akan menaikinya sampai terminal  kabanjahe, melainkan akan mampir sembentar ke taman alam lumbini (TAL)  yang terletak di jalan antara medan – kabanjahe. Sebelum naik, saya memastikan ke kondektur agar menurunkan saya di tugu jeruk di persimpangan yang akan ke TAL, tapi si kondektur rupanya tidak begitu paham dengan tujuan saya,tapi saya tetap naik dan akan menjelaskannya nanti di dalam mobil.  Mobil elf ini sendiri sudah sangat tua dengan besi-besi yang sudah berkarat,namun pasilitasnya bisa di bilang lumayan, karena ada tv layar datar yang siap memutar musik sepanjang perjalanan. Sekitar  10 menit ngetem, sang supir  langsung tancap gas meliuk-liuk di antara para pengguna jalan raya yang lain. seperti yang sudah pernah saya dengar sebelumnya tentang supir-supir di sini yang kurang waras mengendarai mobil , saya hanya bisa senyum-senyum dan memegang erat-erat kursi di depan saya, karena jujur saja saya sedikit ke takutan namun agak malu dengan kakek -kakek di samping saya yang  biasa aja (duduk dengan sangat tenang),semantara saya begitu erat berpegangan,heheh. Fyi :  selain murni,ada juga sutra atau juga yang di sebut sumatra transport yang memiliki rute dan jenis mobil yang sama,hanya beda nama saja.
tugu jeruk

Sepanjang perjalanan, mobil ini memutar lagu-lagu batak dan hal ini seolah mempertegas bahwa saya sedang berada di sumatra utara. Tapi satu hal yang sedikit menganggu perjalanan saya,yaitu volume dari pemutar musik  yang sangat kencang  itu membuat telinga saya sakit (mungkin orang-orang di sini sudah terbisa mendengar suara kencang, kan kalo mereka ngomong pun kayak orang marah lagi teriak,hehe). Perjalanan ke kabanjahe di dominasi jalanan meliuk-liuk menaiki gunung dan menembus hutan. Udara segar pun setia menemani perjalanan ini,sampai ahirnya saya melewati sibolangit hill,taman wisata yang memiliki aneka permainan layaknya dufan tapi dengan atmosfer yang berbeda  karena tempat ini  berada di ketingian dan memiliki udara yang sejuk. Tida jauh dari sana mobil yang saya tumpangi juga melewati pintu gerbang menuju air terjun dua warna , tapi sayang saya tidak memiliki banyak waktu untuk mampir ke air terjun ini,sehingga saya melewatkanya begitu saja. Setelah berjalan cukup  lama, kembali saya memastikan ke kondektur bahwa saya akan turun di tugu jeruk, tapi si kondektur sepertinya  masih bingung dengan tempat yang saya maksud,saat saya menyebut taman alam lumbini pun dia tetap tak mengerti. Sampai pada ahirnya saya bilang saya mau ke  pagoda,barulah dia tau di mana saya harus turun. 
jalan menuju TAL

Sekitar pukul 11:40 setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 40 menit dan dengan  membayar 10k , saya di turunkan di  sebuah persimpangan jalan yang ada tugu batang  pohon dengan tiga buah jeruk raksasa di atasnya. Dari persimpangan ini saya masih harus berjalan sekitar 15 menit untuk sampai di jalan masuk taman alam lumbini, dan setrelah berjalan selama kurang lebih 15 menit saya sampai juga di jalan yang akan ke taman alam lumbini (jalan ini semacam pintu gerbangnya,walau tak ada bangunan pintu gerbang). Jalan masuk ini (pintu gerbang)  terletak di sebelah kanan persisi  setelah komplek bangunan  “balai penelitian tanaman buah”,  jalanan ini belum di aspal dan disisi kanan dan kirinya banyak terdapat perkebunan strowbery dan kubis. Dari jalan masuk ini saya masih harus berjalan sekitar  5 menit untuk sampi di pagoda. Tapi jangan khawatir bakal ke capean,karena udaranya sangat sejuk dengan kabut tipis yang kadang-kadang turun. Di sepanjang  jalan menuju pagoda pun kita akan melihat beberapa gubuk yang menjual jeruk dan menawarkan  paket wisata petik buah strowbery.  Fyi: jika tak ingin jalan kaki,dari simpang tugu jeruk  juga terdapat angkot yang biasa lewat dan melewati gerbang masuk taman alam lumbini.karena beberapa meter setelah gerbang TAL ada sebuah terminal kecil tempat ngumpulnya angkot.

 Dari gerbang masuk pun  ujung pagoda sudah nampak terlihat jelas dan sesampainya di pintu masuk taman alam lumbini,saya di suruh mengisi daftar hadir dan di beri tahu peraturan untuk bisa masuk  kawasan taman ini. Ohya, Taman alam lumbini  atau sering juga di singkat  TAL ,merupakan sebuah bangunan pagoda terbesar di indonesia,pagoda ini sendiri merupakan replika pagoda shwedagon yang ada di miyanmar dan memasuki objek wisata ini pengunjung tidak di pungut bayaran alias gratis. 


view dalam pagoda
Begitu menginjakan kaki di pelataran pagoda,saya langsung berasa sedang  berada di negri gajah putih (thailand) *meskipun belum pernah kesana sih,hehe.  Pagoda besar berwarna emas cerah berdiri kokoh di hadapan saya,suasanan di sini sangat asri dengan taman yang di tata apik. Di beberapa pojokan pelataran  terdapat kursi taman yang terbuat dari marmer dan di beberapa tempat  terdapat hiasan lampion yang menambah semarak perpaduan warna di sini. Mungkin karena akan menyambut hari imlek makanya terdapat banyak lampion. Saat akan masuk ke dalam pagoda,saya di minta untuk melepas alas kaki dan menaruhnya di kantong plastik yang sudah di sediakan. Susana di dalam pagoda di dominasi dengan warna  merah dan terdapat patung budha persisi di bawah juntaian lampu yang megah. 

jembatan gantung
Setelah puas menikmati susana di dalam pagoda, saya berjalan ke luar  pagoda dan mulai mengelilingi taman yang terdapat di sana. Di taman ini juga terdapat jembatan gantung  yang cukup panjang, dan di bawah jembatan ini juga terdapat taman indah dengan berbagai pohon dan bunga. Jika takut melewati jembatan gantung,kita juga bisa melewati anak tangga yang menuntun kita ke bawah untuk menikmati keasrian taman.  Di taman ini juga terdapat beberapa gazebo untuk bersantai atau untuk sekedar melepas lelah. Saat itu tidak terlalu banyak pengunjung di sana,saya hanya melihat beberapa orang saja yang juga sedang asik menikmati susanan yang di tawarkan.  Setelah sekitar 1 jam mengelilingi taman alam lumbini,saya pun memutuskan untuk mengahiri kujungan saya di sini dan kembali melanjutkan perjalanan saya berikutnya yaitu mengunjungi air terjun sipiso-piso.



4 komentar:

  1. Ehhhh ini pasti ama Citra ya perginya :-P

    Salam kenal yaaa ... :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal jg kak timothy...
      bukan kak, ini waktu sendirian ke Sumut awal 2012 :)
      *saat belum kenal temen2 TBI* :)

      Hapus
  2. ini di medan kan ya :) secara aku tinggal di sumut tapi belon pernah kesini hehe

    BalasHapus
  3. Ini antara medan dan kaban jahe :)

    BalasHapus