Rabu, 09 November 2011

Memburu Senja di Malimbu



Waktu menunjukan pukul 2 sore saat hujan deras menguyur kota mataram,padahal hujan ini sudah  turun sejak saya pulang dari air terjun benang stokel dan benang kelambu sekitar pukul 1 siang tadi. Karena hari ini adalah hari terahir saya di lombok, jadi hari ini juga saya harus melihat sunset di malimbu (apa pun yang terjadi,,hahah).  Sekitar pukul 16, hujan besar berubah menjadi rintik gerimis yang terpendar oleh sinar matahari yang tiba-tiba bersinar cerah. Muncul sedikit harapan bahwa saya akan dapat melihat indahnya matahari terbenam di bukit yang menjadi tujuan wisata di pesisir lombok barat selain pantai senggigi tentunya. Tapi  saya harus sedikit bersabar sampai jam 5 sore untuk menunggu mba yanti pulang kantor.


Begitu mba yanti pulang, kami ber 5 dengan 3 buah sepeda motor melaju menuju malimbu.  Meskipun hujan sudah reda, namun genangan air di beberapa ruas jalan membuat lalulintas sore itu sedikit tersendat. Sesampainya di kawasan senggigi matahari mulai memamerkan kecantikannya,saya berhenti sebentar untuk mengambil beberapa gambar.
 Jalanan  yang sangat mulus, di tambah lagi lengangya lalu lalang kendaraan pada sore itu,  membuat  saya semakin menambah kecepatan, karena saya tidak tau seberapa jauh lagi bukit malimbu (saat itu saya hanya berpikir saya harus secepatnya sampai di malimbu). Sampai beberapa kali mba yang saya bonceng (temanya mba yanti) menjerik ke takutan dan mencubit pinggang saya,agar saya memelankan laju motor.
malimbu

 Sekitar pukul 17: 55,setelah mengendarai motor selama 40 menitan, kami sampai di malimbu. Malimbu sendiri adalah sebuah tikungan jalan raya yang letaknya persisi di bibir jurang yang berbatasn dengan laut. Dan jalanya senghaja di buat agar melebar agar bisa di gunakan untuk memarkir kendaraan orang-orang yang ingin menyaksikan ke indahan sunset. Di sepanjang tikungan jalan ini juga di lindungi  besi pembatas (semacam pagar) berwarna biru yang memper tegas bahwa ini adalah malimbu ( karena kalau di tikungan yang lain pagar besi pembatasnya seperti pagar besi biasa,seperti di jalan tol).
Namun sayang, saat itu matahari tidak nampak terlalu bagus, terlihat kecil dan jauh. Sangat beda sekali dengan yang saya lihat saat melewati senggigi. Susana sore itu cukup ramai dengan banyaknya pengunjung. Dari sini, kita juga bisa meliah pulau gili trawangan dan gili meno samar-samar di tengah lautan. Di sini juga terdapat banyak monyet yang setia menunggu makanan yang di beri oleh wisatawan. Fyi :  di dekat malimbu juga ada pantai pasir putih yang cukup bagus, namun saat itu saya tidak menyempatkan diri mengunjunginya karena sudah terlalu sore.
gili trawangan dan gili meno



Setelah puas poto-poto dan hari sudah mulai semakin  gelap, kita kembali pulang ke kota mataram dengan iringan hujan *apes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar