Selasa, 31 Januari 2012

Desa Tongging dan Wisma Sibayak , Perpaduan Sempurna di Tepi Danau Toba

Dari parkiran air terjun sipiso-piso, saya berjalan sekitar 400 meter menuju jalan raya  yang di lewati angkot yang akan ke desa tongging. Disini saya beristirahat dan menunggu angkot  di bangunan tempat pemungutan tiket retribusi  masuk objek wisata sipiso-piso. Tidak terlalu lama menunggu,ahirnya ada juga angkot yang lewat. Setelah naik dan bersempit-sempit ria dengan penumpang lainya,angkot pun melaju melewati jalanan menurun yang berliku-liku menuju desa tongging. Jarak antara sipiso-piso ke desa tongging sekitar 5KM dengan jalan yang menyusuri lereng-lereng  gunung berkelok-kelok dan menyajikan pesona danau toba yang semakin lama semakin dekat.
Setelah melaju sekitar 20  menit,angkot yang saya tumpangi sampai di desa tongging. Sore itu banyak orang yang sedang menagkap ikan di muara sungai  yang sepertinya aliran airnya berasal dari air terjun sipiso-piso. Setelah melewati keramaian desa tongging,sampailah saya di wisma sibayak. Wisma sibayak sendiri terletak sekitar 500 meter dari pusat keramaian desa tongging,letaknya  terpencil dan tidak berdekatan dengan bangunan apapun. Dari sipiso-piso menuju desa tongging saya cukup membayar 5k untuk angkot yang saya tumpangi (harusnya mungkin bisa lebih murah). 

wisma sibayak
Sesampainya di wisma sibayak,saya menginap di kamar seharga 75k (sekitar 5 bulan lalu harganya 50k,soalnya ada temen saya yang menginap di sini). Menurut saya penginapan di wisma si bayak cukup bagus dan unik (mirip sebuah cotage),karena kamar-kamarnya terpisah. Wisma sibayak memiliki 4 buah bangunan yang terpisah-pisah,yang terdiri dari bangunan utama (tempat makan,dapur,perpustakaan mini,dan tempat tinggal pemilik penginapan), dan 3 buah bangunan lainya  menyebar di sekitaran bangunan  utama. Kamar yang saya tempati terletak di depan bangunan utama dan di pisahkan oleh sungai kecil yang di penuhi bebatuan lumayan besar (tipikal sungai di daerah pegunungan), di bangunan ini terdapat sekitar 6 kamar. Kamar yang  saya tempati  persisi di sebelah sungai,sehingga dari dalam kamar saya bisa mendengar gemericik air. Sementara dua bangunan lainya berada di sebelah bangunan utama. Di penginapan ini (wisma sibayak) juga terdapat banyak pohon pinus yang menambah asri suasanan di sini, di depan dan di sisi kiri kanan penginapan terdapat sawah. Dan yang tak kalah istimewa adanya danau toba di belakang penginapan ini, tepat di muara sungai.


Hari  itu tidak ada tamu lain yang menginap di sini,di sebuah penginapan yang cukup luas ini cuma ada saya sendiri dan pemilik penginapan serta keluarganya. Cuaca di sini sangat dingin dan sunyi,tempat ini sangat cocok buat orang-orang yang sudah jenuh dengan kebisingan kota. Kamar yang saya tempati hanya memiliki fasilitas 1 tempat tidur yang besar (bisa muat untuk 3 orang), kursi,meja dan kamar mandi. Di teras depan kamar terdapat juga kursi dan meja,serta di halaman  terdapat  ayunan dan perosotan buat anak kecil,menurut saya ini penginapan mewah dengan harga murah (mewah dalam arti kata suasana dan  tempatnya,bukan fasilitas kamar). Sekitar pukul  7 malam,saya keluar kamar dan menuju tempat makan di bangunan utama (ohya dari kamar saya menuju tempat makan akan melewati jembatan kecil).  Makanan di sini bisa di bilang cukup mahal, 13k untuk mi rebus  pake telor dan segelas teh manis hangat. Selesai mengisi perut,saya kembali ke kamar untuk istirahat karena badan sudah sangat cape sekali.

                                                                                ZZZzzzz....


Sekitar pukul  5:30 pagi, saya bangun karena ingin melihat sunrise. Tapi begitu melihat keluar, suasananya masih sangat gelap, sehingga saya duduk-duduk saja di teras kamar,sambil menunggu ada sedikit cahaya yang menghiasi langit. Baru sekitar pukul 6:30,saya berjalan menyusuri sungai menuju muara (danau toba) dan di pinggir sungai ada beberapa buah gajebo untuk bersantai. Sekitar  5 meter sebelum sampai di muara sungai,saya di kejutkan dengan puluhan burung bangau yang berterbangan. Mungkin mereka kaget melihat ke datangan saya. Di muara sungai ini juga terdapat banyak ikan yang terjaring perangkap yang sepertinya senghaja di pasang oleh pemilik penginapan.  Tapi ada sedikit hal  yang menggangu saya di penginapan ini, yaitu 2 anjing pemilik penginapan yang terus mengikut saya. Apalagi anjing yang warna putih,terus mepet langkah kaki saya. Walau pemilik penginapan memberi tahu bahwa anjing itu jinak dan tak akan mengigit,tetap saja anjing-anjing itu  membuat nyali saya  ciut (karena saya memang takut  anjing,apalagi anjingnya serem bener,hehe). Sesampainya di  pingir danau toba,saya langsung memandang ke semua penjuru,melihat perahu-perahu nelayan yang menderu dan meningalkan desa tongging, deretan pegunungan yang membatasi danau toba,dan matahari yang tak mau muncul karena tertutup kabut dan awan tebal.

Andai di sini di sediakan tempat duduk,pasti akan sangat sempurna dan menambah nilai plus buat wisma sibayak. Setelah puas menikmati suasana pagi di tepi danau toba,saya kembali berjalan ke penginapan. Lagi-lagi saya melihat segerombolan burung bangau yang sedang asik bertengger  di bebatuan sungai,sebelum sempat saya abadikan ke lensa kamera,mereka terbang ke pepohonan. Saya kembali ke kamar dan siap-siap cek out,pukul  7;45 saya cek out dan menunggu angkot yang akan membawa saya ke merek , si pemilik penginapan memberi tahu bahwa angkot baru ada sekitar pukul 8:30. Tapi saya tetap memutuskan meninggalkan penginapan ini,karena tertarik untuk melihat-lihat suasana di sekitar. Pagi itu sangat cerah dengan langit berwarna biru cerah, di hadapan saya berdiri deretan gunung (atau mungkin bukit). Sawah yang hijau dengan padi yang sudah mulai berbuah.

view di depan wisma sibayak

 Dari depan penginapan saya belok kiri menyusuri jalan, sampai saya tiba di sebuah jalan(persimpangan) yang mengantar saya ke restoran sekaligus pemancingan,tapi sepertinya pemancingan ini sudah tutup(tidak beroprasi lagi). Tapi saya tertarik dengan deretan bangku-bangku panjang yang menghadap danau toba,akan sangat indah jika saya menunggu pukul 8:30 (perkiraan angkot pertama yang akan lewat) sambil duduk-duduk di situ. Sebelum sempat sampai di bangku bangku itu, saya di kagetkan dengan anjing yang berlari ke arah saya dari arah bangku-bangku itu, sepertinya ini anjing penjaga restoran ini. Dan anjing ini sangat buas seperti ingin mengigit saya (atau mungkin karena saya yang sudah terlanjur parno saja), saat anjing ini sudah mulai dekat, saya jongkok dan seolah-olah mengambil batu (teringat petuah orang tua, kalau berhadapan dengan anjing galak harus jongkok dengan pura-pura mengambil batu). Sekarang di hadapan saya (jaraknya sekitar setengah meter) berdiri anjing yang memamerkan rahangnya. Saat itu rasanya lemas,dan takut kalau-kalau anjing itu tak takut dan malah maju mengigit saya, setelah tangan saya mengambil batu dan dengan  posisi seperti akan melempar,anjing itu pergi. Huaahhhh,,,(saat itu rasanya sangat ketakutan). Saat anjing itu pergi,saya kembali berjalan (sebenarnya lari-lari kecil,karena takut anjingnya kembali) ke arah jalan raya. Di sini saya duduk-duduk saja di pingir jalan raya,sebenarnya ingin bejalan lagi menyusuri jalan,tapi lagi-lagi saya bertemu anjing. Jadi saya putuskan saja tetap di sini. Anjing membuat saya mati gaya,hahaha


Secara keseluruhan saya sangat suka dengan suasan desa tongging dan wisma sibayak, mungkin jika tak ada anjing-anjing liar, akan membuat saya semakin betah. Tapi beruntunglah kalian yang tak takut anjing,karena kalian akan lebih bisa mengexsplor lagi sudut-sudut indah danau toba dan desa ini.

Di bawah ini adalah foto-foto bangunan (penginapan) yang ada di wisma sibayak.


kamar saya

jembatan menuju kamar saya







4 komentar:

  1. sebuah desa dan tempat yang bikin kangen.. someday saya akan kesana lagi dan mungkin akan mampir ke silalahi.. menginap di wisma sibayak beberapa waktu yang lalu membuat saya berkenalan dengan seorang warga silalahi.. beliau ini masih sering menghubungi saya baik lewat telepon atau sms hanya sekedar menanyakan kabar.. beliau selalu menanyakan kapan saya ke sumatera utara lagi dan meminta untuk mampir ke rumahnya jika saya kesana.. benar2 keramahan khas sumatera yang tidak hanya basa-basi..

    anjing milik yang punya penginapan masih nggak mas.. ada tiga ekor anjing yang selalu mengikuti dan menjaga saya kemanapun saya pergi.. hehe..

    cuacanya masih bagus saja, sama seperti saat saya datang.. sangat cerah, langitnya juga bagus.. selamat akhirnya dirimu sampai sini juga.. hehe

    BalasHapus
  2. thank..
    iya,orang silalahi baik y, saat nunggu mobil yang ke tongging di kabanjahe juga ada orang silslshi yang ngajak nginap di rumahnya,tapi saya tolak karena mau ke sipiso-piso dulu n takut tar jadwalny jadi berantakan,,heheh
    masih ada mas,kemaren sih cuma ada dua,,bikin saya mati kutu karena di ikutin terus,,hahah

    BalasHapus
  3. Mohon info2 nya mas, Insya Allah tgl 4-8 April mengunjungi ke Medan dan Danau Toba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank y dah berkunjung,,tunggu ke lanjutany y mas,,heheh

      Hapus