Selasa, 08 November 2011

Air Terjun Benang Kelambu: ke Unikan di Kaki Rinjani


Hari ini adalah hari terahir saya di pulau lombok, setelah kemarin seharian bermain-main di pantai-pantai cantik di lombok selatan,hari ini saya akan mengunjungi air terjun di kaki gunung  rinjani. Awalnya saya akan mengunjungi air terjun sendang gile dan tiu kelep yang sangat terkenal itu. Namun karena terbentur waktu, ahirnya setelah dapat arahan dari mba yanti saya putuskan ke air terjun benang stokel dan benang kelambu di lombong tengah,dengan harapan saat sore hari saya masih bisa menikmati senja di malimbu.
view sepanjang perjalanan
Sekitar pukul 9 pagi perjalanan di mulai. Lagi, uda odra yang menemanani perjalanan saya, tentu dengan arahan  dari mba yanti yang sudah begitu hapal jalanan di lombok. Kami sangat bersemangat memulai perjalanan ini. Sepanjang perjalanan  menuju air terjun, saya bertemu dengan banyak sekali bangunan mesjid di pinggir jalan. Hampir setiap 1KM laju kami,kami bertemu dengan satu  mesjid yang ukuranya bisa di bilang besar. Dari sini lah saya tau bahwa lombok adalah pulau 1000 mesjid,keren kan....!
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari kota mataram,ahirnya kami sampai juga di lokasi ari terjun. Dengan membayar tiket masuk sebesar 5k buat dua orang + 1 speda motor,kami mulai menapaki jalan setapak yang sudah di semen. Menurut penjelasan penjaga pos tiket masuk,air terjun benang stokel dapat di tempuh dengan berjalan santai selama 5 menit, sementara air terjun benang kelambu dapat di tempuh selama  25 menit.

air terjun benang stokel
Selang berjalan beberapa menit, dari ke jauhan kami sudah dapat melhat air terjun benang stokel. Jalan yang tadinya datar sekarang  berubah menjadi sebuah turunan yang cukup curam dengan puluhan anak tangga. Ternyata kita sudah sampai di air terjun benang stokel,dan di sini terdapat du air terjun. Air terjun ini  tidak terlalu besar dengan debit air yang bisa di bilang relatip kecil. Saat itu Cuma ada kami ber dua di air terjun ini,pasilitas di sini juga kurang begitu terawat hal ini dapat terlihat dari rusaknya  bangunan  toilet umum.  Tapi di sini masih dapat kita temui para pedagang yang menjajakan aneka minuman dan  makanan ringan.

air terjun benang stokel
Setelah puas bermain-main di air terjun ini, perjalanan kami lanjutkan ke air terjun bengan kelambu yang ternyata bisa juga di tempuh dari jalur ini dengan menyusuri jalan setapak menembus hutan. Jalanan menuju benang kelambu  masih berupa jalan setapak  yang belum di semen,karena sebenarnya ini bukan jalan resmi menuju air terjun benang kelambu. Ini hanya sebuah jalan pintas menuju benang kelambu,sementara jalan yang resmi dapat di tempuh dengan jalur berbeda saat di pos masuk tadi. Namun jalan setapak ini banyak di pergunakan oleh pengunjung yang malas memutar arah kembali ke pos masuk. Sepanjang perjalanan kami di suguhi aneka keragaman hayati hutan,dari mulai monyet sampai lutung dapat kami temui di sini. Kami  sempat beberapa kali berpapasan dengan bule-bule yang baru selesai mengunjungi air terjun benang kelambu.
jalan ke air terjun benang kelambu
Setelah berjalan sekitar 20 menit,kita kembali bertemu dengan jalan setapak yang sudah di semen, dan lagi kami harus menuruni puluhan anak tangga yang jumlahnya jauh lebih banyak dari anak tangga sebelumnya.  Yang lebih parah lagi, jarak dari anak tangga ke anak tangga berikutnya sangat tinggi,bisa di bilang anak tangga ini tidak terlalu  bersahabat dengan masyarakat indonesia yang memiliki postur tubuh yang relatif kecil jika di banding dengan para bule.
tangga yang menyiksa kaki
 Setelah  lelah menuruni anak tangga, kami di hadapkan dengan sebuah air terjun yang sangat  luar biasa cantik. Air terjun ini sangat jauh berbeda dengan air terjun yang pernah saya lihat. Air terjun ini memanjang di sepanjang tebing dengan aliran air yang tipis(nampak seperti kelambu). Di sini kami tidak dapat melihat sumber air terjun tersebut,karena seluruh  atas permukanan tebing di selimuti tumbuhan rambat. Air muncul dari rimbunya tumbuhan rambat itu,menetes melalui akar dan daun tumbuhan tersebut. Suasana di sini sangat terasa lembab, karena banyaknya butiran air yang  melayang di udara. Saya pun mulai mendekat dan merasakan kesagaran air di sini.


air terjun benang kelambu

Setelah puas menikmati suasana di sini, kami kembali ke air terjun benang stokel dan beristiraha di salah satu warngu di sana. Kami sempat berbincang-bincang dengan ibu penjaga warung, dan dari beliaulah kami  tahu bahwa sesungguhnya air terjun benang stokel yang asli bukan ini. menurut si ibu,air terjun benang stokel yang asli sudah di tutup, karena jalurnya yang berbahaya di tambah lagi karena  adanya  pengunjung yang meninggal terjatuh  ke bawah air terjun. Air terjun benang stokel  sendiri merupakan air terjun yang unik, karen wisatawan yang berkunjung hanya bisa meliaht air terjun itu di atas air terjun itu sendiri, karena tidak ada akses jalan ke bawah air terjun itu.
 Lewat tengah hari, saya putuskan untuk kembali ke pos tiket masuk.  Di perjalana  kami melihat petunjuk arah menuju danau segara anak. Rupanya menurut penuturan penjaga tiket,itu adalah jalur pendakian gunung rinjani. Namu jalur pendakian ini kurang terkenal dan belum di resmikan meski sudah ada beberapa orang  yang mendaki rinjani dari sini.

2 komentar:

  1. Nice post...

    Kemarin waktu ke Lombok sempat berkunjung ke Air terjun benang kelambu, panorama air terjun yang sangat istimewa. Salam kenal :)

    Mampir juga ya ke lajurpejalan.com

    BalasHapus
  2. Nice post...

    Kemarin waktu ke Lombok sempat berkunjung ke Air terjun benang kelambu, panorama air terjun yang sangat istimewa. Salam kenal :)

    Mampir juga ya ke lajurpejalan.com

    BalasHapus