Kamis, 17 November 2011

Pesona pulau dewata part 1 ( sanur dan besakih)


welcome to sanur
Waku baru menunjukan pukul 4:30 saat saya bangun dan bergegas mandi,pagi ini saya ada janji dengan monik(teman dari surabaya yang bekerja di denpasar). Hari ini monik mau menemani saya keliling bali seharian full,karena hari ini dia libur. Pukul 5 kita janji ketemuan di satu tempat yang sudah di sepakati kemarin sore,namun saat saya sampai tempat itu monik belum ada juga. Rupanya monik masih tidur dan baru bangun saat saya telpon(huuh janji jam berapa eh dia malah masih tidur). Jadinya saya jemput dia ke kosanya,dan dari sanalah petualang kami di mulai. Tujuan pertama kita adalah sunrise di pantai sanur,monik langsung tancap gas dengan motor mio yang saya sewa di daerah kuta(cari penyewaan motor di  denpasar susah). 

pantai sanur
Setelah sekitar 15 menit membelah jalan bay pass, kita sampai di area parkir sanur. Namun cuaca di sana  tidak mendukung,mendung menggelayuti  pagi . Kita mulai berjalan menyusuri pantai sanur,dan saya kaget dengan ke adaan di sini,padahal yang saya tahu  pantai sanur adalah salah satu pantai yang termasuk dalam katagori pantai terindah di indonesia bahkan di asia. Tapi saat itu sanur sedang surut,bahkan kita bisa berjalan-jalan jauh ke arah laut,sudah bangun pagi-pagi tapi malah mendapati pantai sanur yang surut di tambah lagi gak ada sunrise,malah yang ada gerimis,lengkap sudah. Setelah puas keliling pantai dan berjalan-jalan ke tengah laut, kita putuskan untuk ke destinasi berikutnya,besakih.


Kita sama-sama buta arah ke objek wisata ini,walau pun monik sudah tinggal di bali sekitar 5 bulan,namun dia sangat jarang jalan-jalan(payah nih monik),tapi untunglah ada google maps(thank buat pencipta google maps,karena telah membantu perjalanan kami). Perjalanan ke besakih tidak lah mudah,karen sepanjang perjalanan kami di paksa berhenti karena hujan sangat deras. Walau kami berdua sudah mengenakan jas hujan namun tetap saja kami harus berhenti karen tidak tahan dengan air hujan  yang  membentur muka dan mata kami(helm yang kami pakai tidak ada kacanya,dan kami tidak pula memakai kaca mata). Setelah bongkar pasang jas hujan,berhenti di sana sini, kita sampai di jalan besaki. Kami pikir kami sudah dekat,tapi rupanya kami masih jauh, dan di jalanan yang menanjak ini kami harus menembus air sedalam mata kaki yang meluncur bebas ke arah kami. Banjir,monik kegirangan melihat limpahan air dan sampah berserakan di jalan menghadang laju motor kami,sambil terus ketawa ketiwi dia melaju menerjang limpahan air yang rupanya berasal dari got yang mampet. Monik juga sempat berucap kalo perjalanan ke basakih seperti perjalanan ke barat mengambil kitab suci,hahah. Karena memang banyak kesulitan yang kami hadapi menuju besakih. Walaupun jalanan mulus,namun jalanan ke besakih di dominasi tanjakan dan kelokan-kelokan tajam di tambah guyuran hujan yang membuat jalanan licin.

pura besakih
Setelah menempuh perjalanan 3,5 jam,kita sampai di pura besaki dengan membayar tiket masuk 10k/orang. Begitu sampai parkiran motor, kami langsung di datangi gadis kecil penyedia jasa penyewaan kain sarung. karena kebetulan saya menggunakan celana pendek,satapun menyewa sarung itu seharga 10k. Monik yang menggunakan celanan panjang pun di suruh mengenakan sarung,karena di bilang akan ada upacara adat. Namun monik tidak meminjam sarung itu,dia malah  membeli kain di pusat oleh-oleh yang harganya Cuma 15k ribu beda selisih 5k dengan sewa sarung milik saya, tau begitu saya beli aja (-_-). Kami berdua juga di kasih 2 kuntum bunga kamboja yang di selipkan ke telinga kami,tentu ada harga untuk bunga ini (2k). Begitu memasuki gerbang pura kita di dekati para guide yang menawarkan jasanya. Guide itu memberi tahu kami kalau kami ingin masuk ke dalam pura,kami harus menggunakan jasa guide,sementara kalo tdak menggunakan jasanya,qta hanya boleh masuk sampai pelataran pura saja. Di sini saya mulai tidak menyukai besakih,karena saya merasa besakih terlalu di komersialisasi,padahal ini adalah rumah ibadah.

Setelah menolak jasa sang guide itu,kita mulai mengelilingi pelataran pura. Kami hanya bisa melihat orang-orang sembahyang dan para wisatawan asing masuk ke atas pura bersam guide-guide mereka.
Kami hanya duduk-duduk saja di pojokan pelataran sambil berpoto ria,tak lama kami di datangi guide lagi,kali ini masih kecil. Umurnya mungkin masih 10-12 tahun,kembali dia menawarkan jasanya dan memberitahu kami kalo ingin masuk pura harus menggunakan guide. Kembali kami menolak tawaranya,sebenarnya kami ingin menggunakan jasanya karena kasihan juga melihat anak kecil harus kerja kayak gini,apalagi saat dia bilang untuk biyaya sekolah dan dia bersedia di bayar seiklasnya. Namun apa boleh buat uang di dompet sudah sangat tipis dan di sini mana ada ATM. 

Selang beberapa saat ada arak-arakan orang yang akan melakukan upacara adat,semua berpakaian putih dan membawa sesajen,dan di iringi bebagai macam suara-suara dari alat musik yang mereka bawa. Beruntungnya qta bisa melihat acara seperti ini,begitu arak-arakanya masuk ke dalam pura, guide kecil yang tadi menawarkan jasanya kembali menghampiri kita. Dia memberi tahu bahwa kiami bisa masuk ke area pura, tapi hanya boleh  memutari pura dan tidak boleh masuk ke tengah pura karena sedang ada upacara. Mungkin anak itu kasihan melihat kami,yang hanya terdiam melihat orang-orang yang masuk dan naik ke area pura,thank ade.
iring-iringan upacara


Kami mulai masuk dan menaiki tangga di sebelah kiri pura yang nantinya akan keluar di sebelah kanan pura. Suasana mistis mulai terasa di tambah lagi bau dupa dan patung-patung yang serem serta suara dari orang yang lagi upacara. Kami menelilingi pura dan biasalah bernarsis ria di sana. Kami memutari pura dan melihat dari kejauhan upacara adat yang sedang berlangsung. Setelah puas mengelilingi pura,kami kembali ke area parkir motor dan melanjutkan perjalanan menuju kintamani.

2 komentar:

  1. saya udah berkali-kali ke bali tapi belum pernah ke sanur sama ke besakih.. februari nanti ke bali lagi, dua tempat ini harus didatangi.. hehe

    BalasHapus
  2. harus bang.. sanur bagus banget kalo gak lagi surut..

    BalasHapus